Brilio.net - Satu dari puluhan jamaah yang tewas dalam penembakan di dua masjid Selandia Baru sempat menyampaikan kata-kata terakhir untuk teroris yang menyerang. Korban sempat mengucapkan sapaan kepada teroris tersebut. Namun naas, sapaan dari pria yang bernama Daoud Nabi tersebut dibalas dengan tembakan peluru.

Seperti dilansir dari beberapa media asing lainnya, dalam rekaman live streaming tersebut menunjukkan bahwa Daoud Nabi mengucapkan sapaan hangat "Hello Brother." Namun berondongan tembakan langsung diarahkan sang teroris ke Daoud. Laporan beberapa media menyebutkan bahwa Daoud menjadi korban tewas pertama dalam peristiwa tersebut.

Salah satu akun Facebook dengan nama Fahd Pahdepie mengunggah bahwa Daoud Nabi berusia 71 tahun. Daoud merupakan seorang imigran Afghanistan yang melarikan diri dari hari-hari mengerikan di negara asalnya untuk menemukan kedamaian di Selandia Baru.

 

Video sapaan hangatnya saat sebelum menemui maut tersebut viral dan menjadi tagar #HelloBrother yang ramai di linimasa Twitter. Beberapa warganet pun banyak yang mengapresiasi tindakan Daoud serta turut mendoakannya.

"Masya Allah, beliau sangat baik dengan menyambut pelaku, beliau adalah orang yang pemberani. inilah manusia penghuni surga," tulis akun Sarah Jeong Ha Arnybts

"Sedih saya liat video nya dia yang pertama ditembak dengan mengucapkan "hello brother" di pintu masuk mesjid," timpal akun Evan Ryuzuki.

"SubahanAlloh dari Afganistan pintu surga ada di newzaelamd," tambah akun Imam Taufiq.

Seperti diketahui telah terjadi penembakan brutal yang terjadi di dua masjid di kota Christchurch dan Linwood yang menewaskan 49 orang pada Jumat (15/3). Penembakan ini terjadi di Masjid Al Noor, Christchurch dan Linwood Islamic Center.

Salah satu tersangka merupakan warga negara Australia bernama Brenton Tarrant berusia 28 tahun. Tarrant menjadi pelaku penembakan di mana ia mengabadikan aksinya melalui siaran live di Facebook selama 16 menit

Polisi Selandia Baru mengatakan bahwa 42 orang masih dirawat karena luka-luka setelah serangan teroris tersebut hingga Sabtu (16/3). Dua dari mereka, termasuk seorang anak berusia empat tahun yang berada dalam kondisi kritis.