Brilio.net - Indonesia masih harus tetap waspada dengan varian baru Covid-19 yakni Omicron. Dilasir brilio.net dari konferensi pers yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden pada Senin (10/1), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah kembali menekankan agar masyarakat menahan diri atau menunda beberapa pekan ke depan perjalanan ke luar negeri.

"Kami mohon teman sekalian menahan diri untuk perjalanan ke luar negeri kecuali penting. Pemerintah juga memberi perhatian khusus sejak awal Nataru, pelaku perjalanan membawa banyak masalah Omicron di RI," ungkap Luhut.

Hal ini tentu sebagai upaya untuk menekan masuknya Omicron ke Indonesia dari luar negeri. Luhut pun menyebut bahwa kasus aktif di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir terjadi karena Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).

pelaku perjalanan luar negeri Berbagai sumber

foto: YouTube/Sekretariat Presiden

"Kasus konfirmasi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) mendominasi proporsi kasus harian Indonesia sehingga menyebabkan kenaikan kasus aktif dan perawatan pasien di Jawa Bali, lagi lagi karena PPLN," lanjutnya.

Luhut pun menyampaikan data terbaru bahwa pada 9 Januari lalu, dari 393 kasus Covid-19 di DKI Jakarta, sebanyak 300 kasus berasal dari pelaku perjalanan luar negeri.

"Pada 9 Januari lalu di Jakarta dari 393 kasus yang terjadi hampir 300 kasus. Di antaranya disebabkan pelaku perjalanan luar negeri. Jadi sekali lagi, kami mohon untuk perjalanan luar negeri kecuali sangat-sangat penting," tegasnya.

Kementrian Kesehatan juga telah mengumumkan adanya penambahan 75 kasus baru Omicron. Secara rinci, kasus penularan Omicron paling banyak berasal dari Turki dan Arab Saudi.

Lebih lanjut, Luhut memastikan, pemerintah akan terus memperketat kedatangan pelaku perjalanan luar negeri dengan melakukan pembatasan dan masa karantina. Pemerintah juga akan meningkatkan fasilitas kesehatan termasuk terus melakukan testing dan tracing.