Brilio.net - Rabu (2/1) beredar kabar ada tujuh kontainer dari Cina berisikan surat suara yang sudah dicoblos untuk pasangan 01 di Tanjung Priok, Jakarta. Pada Rabu malam KPU dan Bawaslu langsung mengecek kebenaran kabar tersebut ke pelabuhan Tanjung Priok, dan kabar surat suara sudah tercoblos merupakan kabar bohong.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mendatangi kantor Bea Cukai di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Rabu tengah malam (2/1).  Kedatangan rombongan KPU dan Bawaslu ini untuk membuktikan kebenaran berita terkait adanya isu ditemukannya 7 kontainer dari China dalam keadaan tercoblos. Selain itu, informasi yang beredar di media sosial, 7 kontainer ini ditemukan pertama kali oleh anggota Marinir dan telah disita oleh KPU.

Arief mengatakan setelah KPU-Bawaslu mengecek langsung, tidak benar ada kabar yang menyebutkan ada tujuh kontainer asal China yang di dalamnya ada 10 juta surat suara yang telah tercoblos untuk pasangan nomor urut 01.

Dia menegaskan bahwa pelaku yang menyebarkan berita bohong itu adalah orang-orang jahat yang ingin mengganggu dan mendeligitimasi penyelenggaraan pemilu sehingga harus ditangkap.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) meminta aparat kepolisian melalui cyber crime untuk dapat melacak dan menangkap orang yang telah menyebar informasi bohong tersebut.

"Kami telah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian. Kami meminta kepolisian mencari siapa yang menyebar informasi itu. Siapapun itu," kata Ketua KPU Arief Budiman.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo turut meminta Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri usut tuntas hoax soal surat suara Pemilu 2019 sebanyak tujuh kontainer sudah tercoblos dan berada di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.

Tjahjo juga meminta Bareskrim mengusut tuntas pelaku penyebaran berita bohong adanya data siluman 31 juta untuk Pemilu 2019 yang disebutnya tidak ditemukan satu pun.

"Meminta diusut tuntas, ditarik siapa orang tidak bertanggung jawab yang menyebarkan isu berkaitan dengan kontainer," ujar Tjahjo Kumolo usai bertemu Kabareskrim Komjen Pol Arief Sulistyanto di Gedung Bareskrim, Jakarta, Kamis dilansir brilio.net dari Antara.

Di lain tempat, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo meminta masyarakat kritis dan berani melaporkan kepada pihak berwajib jika mengetahui adanya potensi pelanggaran Pemilu.

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo juga meminta Kepolisian RI mengusut dan mengungkap pelaku pembuat serta penyebar kabar bohong atau hoax, ada tujuh kontainer dari China berisikan surat suara yang sudah dicoblos untuk pasangan 01 di Tanjung Priok, Jakarta.

"DPR RI meminta Kepolisian RI untuk mengusut serta mengungkap pelaku pembuat dan penyebar berita hoax adanya tujuh kontainer surat suara tercoblos di Pelabuhan Tanjung Priok," kata Bambang di Jakarta, Kamis.

Langkah tegas Polri dibutuhkan karena kasus tersebut berpotensi mengganggu stabilitas politik, mengganggu jalannya Pemilu, dan meresahkan masyarakat.