Brilio.net - Saat ini semakin banyak anak muda yang berkeinginan terjun ke dunia bisa bisnis sebagai entrepreneur. Umumnya mereka ingin menggeluti bisnis yang memanfaatkan teknologi. Karena itu, di era digital seperti sekarang, penggunaan big data menjadi satu keniscayaan, baik untuk merintis maupun mengembangkan perusahaan.

Fakta ini pula yang membuat program S1 Business Economics Universitas Prasetiya Mulya menjadi pilihan banyak calon mahasiswa. Maklum, jurusan ini memandu mahasiswa menjadi entrepreneurial economist.

Sebagai informasi nih, Business Economics membahas bagaimana menerapkan teori ekonomi untuk menyelesaikan masalah bisnis. Menganalisis dan memperkirakan situasi ekonomi dunia dan masalah ekonomi yang dapat mempengaruhi keputusan bisnis strategis.

Prasmul © 2020 brilio.net

Dengan kelas full berbahasa Inggris, mahasiswa diarahkan menjadi data storyteller yang mampu membuahkan keputusan strategis dalam bisnis atau ekonomi dengan memanfaatkan data, informasi serta aplikasi teori ekonomi.

“Dalam S1 Business Economics, setiap pengambilan keputusan strategis harus melalui pertimbangan risiko, perhitungan dampak, serta memanfaatkan data dan informasi yang tersedia agar keputusan ekonomi dan bisnis menjadi optimal,” ungkap Kadarusman, Ketua Center for Inclusive and Sustainable Development sekaligus salah satu Faculty Member S1 Business Economics Universitas Prasetiya Mulya.

Selain memberikan teori, setiap sesi mata kuliah di kampus ini juga didominasi praktek studi kasus dari perusahaan nyata. Lalu, melalui penyelenggaraan konferensi atau kompetisi, mahasiswa dapat berinteraksi langsung dengan pihak industri seperti Adaro Energy, Tenggara Strategic, dan Gojek, atau organisasi seperti Center for Strategic and International Studies (CSIS).

Prasmul © 2020 brilio.net

Untuk pemerintahan, mahasiswa pernah terlibat dalam proyek Kementerian Perindustrian, yakni dalam membangun profil IKM Kementerian. Mereka pun diakui sebagai staf ahli tim konsultan. Di S1 Business Economics, mahasiswa akan membawa pulang setidaknya empat sertifikasi ketika lulus dengan mengikuti beragam workshop.

Selain Business Economics, program yang tak kalah beken adalah Business Mathematics. Para praktisi di bidang ini akan menggunakan pemodelan matematika untuk optimalisasi data, seperti penentuan segmen market dan pembuatan marketing strategy yang tepat.

Data sains, ilmu yang mempelajari tentang data kuantitatif dan numerik, telah menjelma menjadi keahlian yang dicari di era teknologi ini. Maka dari itu, S1 Business Mathematics Universitas Prasetiya Mulya menekankan hal tersebut dalam kurikulum, lalu memperkayanya sesuai penjurusan masing-masing.

Prasmul © 2020 brilio.net

Ada tiga opsi konsentrasi S1 Business Mathematics di kampus ini yakni matematika aktuaria, bidang yang memprediksi dan mengukur risiko keuangan khususnya di industri asuransi. Lalu ada juga matematika keuangan yang mempelajari quantitative finance yang dekat dengan dunia pasar keuangan dan investment banking. Terakhir adalah matematika industri untuk memecahkan permasalahan industri seperti optimasi, pengambilan keputusan, dan manajemen industri.

“Mahasiswa S1 Business Mathematics tidak hanya dituntut memiliki nilai akademik yang baik tetapi juga harus siap bekerja atau memiliki keterampilan profesional yang baik dan bersaing dengan lulusan lain dari seluruh dunia. Program studi Business Mathematics telah mengadopsi program Co-op yang diterapkan di University of Waterloo Kanada," ujar Maydison Ginting, Kepala Program Studi S1 Business Mathematics.

Oh iya, S1 Business Mathematics Prasetiya Mulya merupakan jurusan pertama di Indonesia yang menerapkan Program Pembelajaran dan Kerja Terpadu (Co-op) dalam kurikulumnya. Jika mahasiswa mengambil opsi co-op, maka akan beralih antara work term (masa kerja) dan study term (masa studi) setiap semester, sehingga pada akhirnya, total pengalaman kerja profesional ketika lulus dari Prasetiya Mulya adalah satu tahun.

Untuk memastikan mahasiswa menjalankan pekerjaan yang relevan, S1 Business Mathematics menggandeng lebih dari 100 perusahaan dalam program ini. Lebih dari 150 mahasiswa telah menjalankan Co-op dan bekerja berbayar di blibli.com, Bank BCA, Manulife, dan perusahaan ternama lainnya.

Saat ini, Prasetiya Mulya juga memiliki program yang sedang dikembangkan yaitu Lifelong Learning. Program ini sifatnya cocuriculer. Nah untuk memperkaya keterampilan mahasiswa dan para alumni kampus ini juga memberikan sertifikasi seperti kemampuan data analitics dan data visualization.

“Isi peserta program ini adalah mahasiswa sampai alumni lintas program studi. Dengan penambahan skill tersebut pastinya kampus dapat memberikan kontribusi yang lebih baik kepada masyarakat,” ujar Agus W Soehadi, Wakil Rektor I Bidang Pembelajaran Universitas Prasetiya Mulya.