Brilio.net - Kalangan masyarakat pers Indonesia menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pemerintah atas upaya pemberian vaksin Covid-19 kepada para wartawan Indonesia dari berbagai macam organisasi media massa di Tanah Air. Pemberian suntikan vaksin Covid-19 diperlukan karena wartawan adalah satu dari beberapa profesi yang tetap bekerja di lapangan pada masa pandemi ini.

"Industri pers juga termasuk jenis industri yang tidak bisa hibernasi meski situasi segenting apapun, dan malah harus bekerja lebih keras, oleh karena publik memerlukan informasi yang akurat dan memadai dalam menghadapi kesulitan pada masa pandemi ini," demikian pernyataan masyarakat pers dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (20/3) lalu.

Masyarakat pers dari Dewan Pers, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Forum Pemred, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), SPS, AMSI, SMSI, PRSSNI, ATVSI, ATVLI, PFI menyampaikan bahwa informasi yang akurat dan memadai itu juga diperlukan oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, dalam menentukan dan menyusun kebijakan, termasuk kebijakan yang terkait dengan berbagai upaya menekan laju penyebaran virus Covid-19.

Proses vaksinasi terhadap para wartawan ini digelar dalam beberapa tahap. Tahap pertama berlangsung pada tanggal 25-27 Februari 2021, di Hall Basket Ball Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Ketua Dewan Pers (DP) Mohammad Nuh, serta pimpinan asosiasi profesi dan industri pers, ikut menghadiri acara pembukaan proses vaksinasi tersebut.

Pada tahap pertama ini sekitar 5.500 wartawan yang didaftarkan sebagai penerima vaksin. Dari jumlah itu, yang datang dan menerima suntikan dosis pertama sejumlah 5.200 orang, sedang sisanya berhalangan.

Kemudian yang datang pada suntikan dosis kedua pada 16-17 Maret 2021 sejumlah 5.025 wartawan. Beberapa orang yang tidak datang pada suntikan dosis kedua vaksin Covid-19 itu mengikuti vaksinasi kedua di sejumlah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), ada yang berhalangan, dan beberapa wartawan senior mengikuti jadwal yang sudah diatur secara khusus.

Proses vaksinasi dosis kedua itu juga berlangsung di Hall Basket Ball Gelora Bung Karno (GBK). Dengan jumlah wartawan yang divaksin sebanyak itu, dari laporan setiap asosiasi diketahui hampir tidak ada efek samping yang serius bagi para penerima vaksin.

"Prosesnya juga berlangsung aman. Antrean tertib, proses pelayanan yang ramah memberi rasa nyaman, dan untuk itu semua kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kementerian Kesehatan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, para tenaga kesehatan yang ikut bekerja keras serta para panitia atas terselenggaranya suntikan vaksin ini," kata masyarakat pers.

vaksinasi wartawan © 2021 brilio.net

foto: merdeka.com via liputan6.com

 

Selain digelar di Gelora Bung Karno (GBK), proses vaksinasi terhadap para wartawan juga akan digelar di Balai Kota, bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah Khusus Ibukota (Pemda DKI).

Sekitar 4.000 wartawan dari berbagai asosiasi akan menerima suntikan pertama yang direncanakan akan mulai digelar pada pekan keempat Maret 2021.

Masyarakat pers pun menyatakan sangat berterima kasih kepada Dinkes DKI atas segala upaya baik ini, dan atas terselenggaranya proses vaksin tahap kedua ini.

"Ucapan terima kasih dan apresiasi yang sama kami sampaikan kepada pemerintah daerah yang telah membantu para wartawan mengikuti proses vaksinasi," demikian pernyataan yang dikutip.

Masyarakat pers mengakui, memang masih banyak wartawan yang oleh karena tuntutan pekerjaan masih turun ke lapangan serta belum menerima vaksin. Jalan keluar akan dicari agar bisa segera menerima suntikan vaksin.

"Kita semua tentu sangat berharap agar dengan vaksinasi ini tingkat penyebaran Covid-19 bisa ditekan hingga zero, semua kita bisa beraktivitas kembali dan ekonomi kembali pulih."

Pekerja media, baik yang belum menerima suntikan vaksin maupun yang sudah menerima vaksin diminta untuk tetap patuh pada protokol kesehatan dalam melakukan pekerjaan jurnalistik.

"Tetaplah memakai masker, rajin mencuci tangan, tetap jaga jarak, dan menghindari kerumunan."