Brilio.net - TNI AL tengah menyiapkan berbagai skenario agar bisa melakukan pengangkatan KRI Nanggala-402 yang dinyatakan tenggelam di perairan utara Bali sejak Minggu (25/4) lalu.

TNI AL menyiapkan tiga skenario untuk mengevakuasi KRI Nanggala-402 yang sebelum tenggelam dan terbelah membawa 53 kru dari prajurit TNI AL.

Asisten Perencanaan dan Anggaran Kasal Laksda TNI, Muhammad Ali menyebutkan sudah menyiapkan beragam macam skenario KRI Nanggala-402 bisa diangkat. Posisi KRI Nanggala-402 kini tenggelam di dalam 838 meter laut. Tenggelam terlalu dalam membuat KRI Nanggala-402 sangat sulit dievakuasi.

"Metode pengajaran ini bermacam-macam bergantung dari kedalaman posisi kapal itu. Ini juga mempengaruhi faktor tingkat kesulitan pengangkatan kapal tersebut," kata Ali, seperti yang brilio.net kutip dari merdeka.com, Selasa (27/4).

Ali menerangkan, upaya untuk mengangkat kapal selam itu bukan hal mudah, apalagi kalau sampai tenggelam di kedalaman sekitar 838 meter di bawah laut.

Hal ini hampir sama seperti kejadian tenggelamnya kapal selam Rusia Kursk pada 12 Agustus 2020. Kapal ini pun baru berhasil diangkat ke Laut Barents setahun kemudian. Untuk berhasil mengangkat kapal selamnya, Rusia menyiapkan evakuasi ini bahkan sampai selama tiga bulan.

"Kesulitan Rusia mengangkat Kursk bagaimana dia mengangkat itu juga meminta bantuan dari luar. Selain asetnya sendiri juga meminta bantuan dari luar," ujar dia.

Oleh karena itu, Ali mengatakan ada beberapa metode yang nanti akan coba dilakukan untuk mengevakuasi KRI Nanggala-402. Salah satunya dengan menusuk bagian kapal lalu mengangkatnya.

"Ada yang menusuk kemudian mengait sehingga mengangkat secara perlahan. Ada yang menggunakan balon udara," kata Ali.

"Ada yang menggunakan selang yang kemudian dihubungkan tangki pemberat pokok (TPP), yang kemudian diembuskan ke dalamnya. Sehingga air itu terbuang dan itu semua tergantung kondisi kapal di bawah laut. Kalau sudah hancur, sedikit sulit mungkin ngangkatnya dengan cara memakai selang," tambahnya.

Namun Ali juga mengungkapkan akan ada kemungkinan dengan menggunakan cara yang digunakan Rusia pada 2020 lalu, yaitu dengan memotong Nanggala-402 jadi potongan kecil dan diangkat secara perlahan menggunakan alat pengait.

"Mungkin ngangkatnya seperti Kursk, dia dirusak sekalian tapi sebagian besar bisa terangkat," kata dia.

"Nah semua rencana ini kita masih diskusikan bagaimana cara mengangkat, karena kedalamannya tidak dangkal ini. Lebih dalam dari kejadian kapal Selam Argentina ARA San Juan (yang tenggelam 800 meter). Ini (KRI Nanggala) 838 meter," imbuhnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kapal Selam KRI Nanggala-402 saat ini pun telah ditemukan dan untuk ke-53 personelnya dinyatakan gugur.

Kapal ini merupakan salah satu kapal selam yang resmi menjadi bagian dari alat utama sistem pertahanan (alutsista) Indonesia pada 1981.