Brilio.net - Tahun baru biasanya menjadi awal dan harapan yang baru bagi semua orang, tak terkecuali bagi sebuah perusahaan. Beragam target dan hal-hal baru akan dihadirkan guna mempertahankan eksistensi mereka. Namun hal tersebut tidak berlaku lagi bagi PT a&e Media yang menerbitkan majalah Rolling Stone Indonesia.

Melalui sebuah penggumuman di website resmi Rolling Stone Indonesia, Senin (1/1), Rolling Stone Indonesia berhenti terbit per tanggal 1 Januari 2018. Majalah yang populer dengan pembahasan mengenai musik, film, politik dan budaya populer tersebut telah 12 tahun melayani pembaca.

Dikutip brilio.net dari roliingstone.co.id, Selasa (2/1), berikut penggumuman lengkap yang ditulis pihak PT a&e Media. Penggumuman tersebut ditulis dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.

"Pada hari ini PT a&e Media sebagai penerbit majalah Rolling Stone Indonesia dan situs Rolling Stone Indonesia mengumumkan bahwa mulai 1 Januari 2018 kami tidak memegang lisensi majalah Rolling Stone Indonesia dan situs Rolling Stone Indonesia untuk beroperasi di wilayah Indonesia.

Segala kepemilikan merek di bawah Rolling Stone Indonesia atau yang terhubung dengan Rolling Stone Indonesia telah dikembalikan kepada pemilik merek Rolling Stone di New York, Amerika Serikat, dan Rolling Stone International.

Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh karyawan kami atas dedikasi mereka pada Rolling Stone Indonesia sampai di usianya yang ke-12 tahun.

Terima kasih tak terhingga dari keluarga Rolling Stone Indonesia kepada para pembaca, klien, relasi, pemusik, band, label, kontributor, dan seluruh pihak yang telah membantu kami dalam perjalanan 12 tahun ini.

Salam hangat dari kami semua."

Kabar ini tentu saja membuat para pembaca setia majalah yang berbasis di San Francisco, Amerika Serikat tersebut kaget. Sebelum resmi penggumuman tutup melalui website resminya, tiga wartawan senior Rolling Stone Indonesia yaitu Wendi Putranto, Adib Hidayat dan Ricky Siahaan sudah terlebih dahulu memberikan salam perpisahan kepada Rolling Stone Indonesia melalui akun Instagram masing-masing.

1. Wendi Putranto merupakan Digital Managing Editor di Rolling Stone Indonesia. Ia sudah mengabdi kepada majalah tersebut sejak berdirinya Rolling Stone di Indonesia dan hingga tutup usia.

 

Ini adalah hari terakhir saya bekerja di Rolling Stone Indonesia. Terima kasih untuk 12 tahun 4 bulan 25 hari yang takkan pernah terlupakan. Semua terekam, tak pernah mati.

A post shared by Wendi Putranto (@wenzrawk) on

"Ini adalah hari terakhir saya bekerja di Rolling Stone Indonesia. Terima kasih untuk 12 tahun 4 bulan 25 hari yang takkan pernah terlupakan. Semua terekam, tak pernah mati," tulis Wendi pada keterangan foto tersebut.

2. Adib Hidayat merupakan Editor in Chief di Rolling Stone Indonesia. Sama seperti Wendi, ia juga sudah bergabung bersama Rolling Stone Indonesia selama 12 tahun.

"Tanggal 29 Desember 2017 menjadi hari terakhir saya bekerja di Rolling Stone Indonesia. Terimakasih untuk semua pihak yang telah banyak membantu kami selama lebih dari 12 tahun ini. .
.
.
.
Untuk semua sahabat saya di @rollingstoneina sejak 2005-2017, kalian telah menjadi bagian sangat penting dalam hidup saya. Maaf jika selama ini belum bisa menjadi atasan yang baik. Salam hangat untuk keluarga di rumah. .
.
.
.
#rollingstoneindonesia
#rollingstone
Artwork: @dwikyka."

3. Ricky Siahaan juga meninggalkan salam perpisahan bagi Rolling Stone Indonesia melalui akun Instagramnya. Gitaris Seringai yang juga menjabat sebagai editor tersebut sudah bekerja di Rolling Stone Indonesia selama 12 tahun.

"Jumat kemarin, 29 Desember 2017 adalah hari terakhir saya berstatus sebagai karyawan majalah Rolling Stone Indonesia. Terima kasih banyak kepada seluruh pihak baik rekan sejawat tercinta di kantor, juga para narasumber serta rekan bisnis yang selama ini telah bekerjasama. Dan membuat 12 tahun terakhir menjadi periode paling seru dan bergizi dalam kehidupan bekerja saya. Kita bersulang untuk masa depan yang lebih cerah!"