Brilio.net - Memasuki hari kedua setelah ditetapkan status tanggap bencana Aceh, Kamis (08/12) sejumlah aparat terus menggalakan upaya pencarian dan penyelamatan korban bencana gempa bumi di Aceh.

Pada hari yang sama, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei bersama Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Kesehatan, dan pejabat terkait telah berada di lokasi bencana. Mereka berada di Pidie Jaya untuk membantu penanganan darurat, meliputi posko tanggap darurat, media center, dan struktur komando tanggap darurat.

Berdasarkan rilis yang diterima brilio.net, semua aparat maupun masyarakat telah berupaya mengevakuasi korban yang memungkinkan masih tertimbun di puing bangunan. Merujuk pada laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA Aceh) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD Pidie Jaya), hingga Kamis (8/12) pukul 09.00 WIB jumlah korban tewas mencapai 102 orang.

Sedangkan korban luka-luka lebih dari 700 orang. Di sisi lain sebanyak 3.267 masyarakat dari tiga kebupaten (Pidie Jaya, Pidie dan Bireueun). Masyarakat mengungsi karena tempat tinggal yang mereka miliki telah rata dengan tanah. Angka korban tewas pun terus bertambah, tim SAR terus mengintensifkan evakuasi.

Kondisi hari kedua sudah mulai membaik. Puing-puing reruntuhan sudah dibersihkan, sehingga jalur transportasi relatif lancar. Sebanyak 105 ruko roboh, 19 ruko rusak berat, dan 5 ruko rusak ringan. Sedangkan untuk rumah sebanyak 429 rusak terdiri atas 348 rusak berat, 42 rusak sedang, dan 39 rusak ringan.

Tak hanya itu, bangunan berupa masjid sebanyak 14 buah rusak berat. Enam meunasah atau musala rusak, satu bangunan kampus STAI Al-Azziziyah Mudi Mesra roboh, dan satu bangunan RSUD Pidie juga rusak berat.

Fokus utama yang dilakukan pemerintah beserta aparat terkait selama masa tanggap bencana ini diantaranya melakukan pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan dan sumber daya. Selain itu, melakukan penyelamatan dan evakuasi masyarakat yang terkena bencana. Kemudian melakukan pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan terhadap kelompok rentan, serta melakukan pemulihan.

Untuk mendukung proses tersebut, hari ini (08/12) TNI telah mendirikan rumah sakit lapangan di Pidie Jaya. Selain itu, BNPB sendiri pada sore ini akan mengirimkan bantuan senilai Rp 3,5 milliar dalam bentuk tenda posko, genset, makanan, dan family kit menggunakan pesawat terbang cargo dari Lanud Halim Perdanakusuma ke Bandara Blang Bintang.

Kondisi di lapangan saat ini masih mengalami kendala, terutama kurangnya ketersediaan alat berat dan jalan yang terlalu sempit. Tak heran, apabila lebih dari 1460 personel terlibat dalam proses darurat gempa ini, seperti anggota BNPB, BPBD, TNI/Polri, kementerian/lembaga, dinas, relawan dan masyarakat setempat.