Brilio.net - Surat Al Kafirun adalah salah satu surat yang ada di dalam Alquran. Surat Al Kafirun termasuk dalam golongan surat Makkiyah karena diturunkan saat Nabi Muhammad sedang berada di Mekkah dan diturunkan setelah surat Al Maun.

Al Kafirun merupakan surat ke-109 yang terdiri dari 6 ayat. Surat ini berisi tentang toleransi dalam keimanan dan peribadahan. Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Selasa (30/6), surat Al-Kafirun turun pada saat kaum kafir Quraisy berusaha memengaruhi Nabi Muhammad SAW.

Kaum tersebut menawarkan kekayaan kepada Nabi Muhammad agar beliau menjadi seseorang yang paling kaya di kota Makkah, dan akan menikah dengan perempuan yang beliau inginkan. Namun para kaum kafir memiliki syarat, yaitu Rasulullah harus menyembah berhala yang telah menjadi Tuhan mereka dalam waktu satu tahun.

Namun secara umum, surat Al Kafirun mengandung pernyataan bahwa Nabi Muhammad tidak akan menyembah Tuhan selain dari Allah dan tidak akan mengikuti apa yang diserukan oleh orang-orang kafir. Hal ini menjadi penegas dan pembeda antara agama Islam dan agama yang dianut oleh orang-orang kafir.

2 dari 3 halaman

Surat Al Kafirun, Arab, latin beserta artinya.

1. Qul yaa ayyuhal-kaafirun

Artinya:
"Katakanlah: "Hai orang-orang kafir"

2. Laa a'budu maa ta'budun

Artinya:
"Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah."

3. Wa laa antum 'aabiduna maa a'bud

Artinya:
"Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah."


4. Wa laa ana 'aabidum maa 'abattum

Artinya:
"Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah."


5. Wa laa antum 'aabiduna maa a'bud

Artinya:
"Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah."


6. Lakum diinukum wa liya diin

Artinya:
"Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."

3 dari 3 halaman


Keutamaan Surat Al Kafirun.

1. Memperkuat keimanan.

Karena surat Al Kafirun berisikan tentang ketundukan dan kepatuhan umat muslim kepada Allah, maka dengan membaca dan mengamalkannya setiap hari dapat memperkuat fondasi keimanan seorang muslim. Di dalam ayat-ayat Al Kafirun menunjukkan bahwa seorang itu adalah orang yang berikrar dan bersaksi hanya kepada Allah SWT.

2. Ditakuti iblis.

Surat Al Kafirun adalah surat yang ditakuti oleh iblis. Hal ini diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, menurutnya tiada surat yang sangat ditakuti iblis kecuali surat Al Kafirun. "Tidak ada dalam Alquran yang lebih menakutkan bagi iblis daripada Qul Ya Ayyuhal-Kafirun, sebab ia adalah tauhid dan pembebas dari kemusyrikan."

3. Mendapat pahala seperti seperempat Alquran.

Menurut Syeikh Ibnu 'Abbaz membaca empat kali surat Al Kafirun sama dengan mengkhatam Alquran. Hanya saja, bukan berarti tidak perlu lagi membaca Alquran, sebab seorang muslim hendaknya membaca Alquran setiap hari.

4. Terbebas dari kemusyrikan.

Jika seorang muslim rutin membaca surat Al Kafirun terutama saat sebelum tidur maka dirinya akan terbebas dari kemusyrikan. Seperti dalam suatu hadits, Rasulullah bersabda:

"Bacalah Qul ya Ayyuhal-kafirun kemudian tidurlah di akhirnya, sesungguhnya ayat tersebut membebaskan dari kemusyrikan." (HR Abu Dawud dari Farwah bin Naufal).

5. Mengajarkan toleransi.

Dalam kehidupan pasti terdapat perbedaan dalam keyakinan pasti akan terjadi di antara masyarakat. Namun, surat Al Kafirun ayat ke-6 menjelaskan bahwa 'Untukmu agamamu, dan untukkulah agamaku", artinya dengan keyakinan terhadap Allah, umat Islam harus menjalankan kehidupan toleransi yang sesuai dengan tujuan penciptaan manusia yaitu hanya menyembah kepada Allah.

6. Membangun keberanian menghadapi orang kafir.

Di dalam surat Al Kafirun terdapat makna bahwa umat muslim harus siap melawan dan menentang orang-orang kafir, bahwa agama Islam tidak bisa disamakan dengan agama mereka. Orang-orang Islam dan orang-orang kafir tentunya berbeda dan hal ini ditunjukkan dalam surat Al Kafirun.

7. Pembela antara Islam dan kafir.

Surat Al Kafirun menjadi pembeda antara Islam dan kafir. Hal ini ditunjukkan oleh ayat tersebut bahwa apa yang disembah, diikuti dan apapun yang menjadi aturan Islam tidak sama dengan apa yang mereka (orang kafir) yakini. Mereka tidak dapat menjadi seorang muslim dan muslim tidak bisa menjadi mereka. Inilah keutamaan ayat ini sehingga menjadi identitas dan pembeda antara muslim dan bukan.

8. Membangun keoptimisan Islam.

Surat Al Kafirun dalam sejarah dulu juga menjadi suatu penyemangat dan pembangun optimisme agar umat Islam tidak takut dan gentar dalam melawan kekafiran. Semuanya dilakukan agar Islam menang dan dapat memberikan rahmatan lil alamin bagi semesta alam.