Brilio.net - Banyak dari kamu mungkin sudah nggak asing lagi dengan nama Rolls Royce, perusahaan manufaktur raksasa asal Inggris. Boleh jadi kebanyakan dari kamu pasti selalu mengidentikkan perusahaan ini dengan produk mobil supermewah Rolls Royce. Nggak ada salahnya sih. Eh tapi tahu nggak sih kalau perusahaan ini sudah punya pengalaman 50 tahun bermain di pasar Indonesia?  

Tapi perusahaan ini nggak cuma berpikir soal bisnis saja lho. Buktinya sejak tahun lalu Rolls Royce peduli dengan pendidikan tinggi di Indonesia. Bekerja sama dengan Newton Fund dan British Council Indonesia, Rolls Royce menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) sejak September 2015 untuk menjalankan program khusus pengembangan infrastruktur pendidikan tinggi Indonesia bertajuk International Learning Experience Programme.

Program ini, didesain khusus untuk para pemimpin bidang pendidikan dari universitas-universitas di Indonesia yang mempunyai fakultas sains dan teknologi terbaik. Tujuannya sih untuk memberikan wawasan tentang bagaimana membangun menggunakan berbagai prestasi dalam bidang sains dan teknologi yang sudah ada, untuk menjadi universitas kelas dunia.

Rools © 2016 brilio.net

Rolls-Royce bentuk program khusus untuk pendidikan Indonesia.
© 2016 brilio.net/Yani Andriansyah

Program 10 hari ini dilaksanakan untuk tiga tahun pertama sejak 2015 di Ashridge Business School di Inggris. Kelompok pertama terdiri dari 10 delegasi memulai program termasuk dekan dan peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Universitas Gajah Mada (UGM), Kemenristekdikti.

“Indonesia memiliki populasi demografi pemuda Indonesia yang berpotensi. Jika kita dukung kualitas pendidikan mereka, maka itu tidak hanya bagus bagi Indonesia tetapi secara global,” kata Presiden Direktur PT Rolls-Royce Indonesia Adrian Short, dalam acara diskusi di Hotel Mulia, Jakarta, belum lama ini.

Menurutnya, pada 2020 diprediksi industri manufaktur akan berkembang bagus sehingga Indonesia yang memiliki generasi muda harus bisa memberikan kontribusi. “Indonesia berpotensi beralih dari ekonomi berbasis manufaktur tradisional menjadi manufaktur bernilai tinggi. Indonesia dapat mengambil bagian dalam rantai pasokan global, dengan melakukan investasi bagi para pemimpin pendidikan yang dapat menjalankan perannya dalam mendorong perubahan,” kata Short.

Riani Rachmawati, Direktur Sumber Daya Manusia Universitas Indonesia, yang juga sebagai delegasi di kelompok pertama mengatakan dirinya mendapat kesempatan berinteraksi dengan para ahli pendidikan tinggi global Inggris, mengenai tantangan dan mendapatkan wawasan dari universitas terkemuka di Inggris melalui studi kasus, diskusi dan kunjungan. Salah satunya adalah Nottingham University, yang telah bekerja sama dengan Rolls-Royce di bidang riset teknologi manufaktur sejak tahun 1999.

“Kami belajar hal-hal yang tidak diajarkan universitas-universitas di Indonesia. Dan ini menjadi tantangan tersendiri untuk me-review kurikulum kita hingga metode yang dipakai sehingga universitas dapat mencetak lulusan yang luar biasa yang bisa menjadi pemimpin bertalenta,”' katanya.

Tahun ini, Rolls Royce akan kembali mengirimkan beberapa delegasi. Tuh hebat kan?