Brilio.net - Berdasarkan data astronomi, pada hari Rabu (15/7) dan Kamis (16/7), matahari akan melintas tepat di atas Kabah. Ini merupakan kesempatan yang tepat untuk mengecek kembali arah kiblat. Sebab bayang-bayang suatu benda yang berdiri tegak lurus di mana saja akan mengarah lurus ke Kabah.

Sebelumnya hal ini juga pernah terjadi pada 27 dan 28 bulan Mei lalu. Peristiwa ini dikenal dengan nama Istiwa A'dham atau Rashdul Qiblah, yang merupakan waktu matahari tepat berada di atas Kabah. Bagi umat muslim, momentum ini dapat dimanfaatkan untuk memverifikasi atau cek ulang kembali arah kiblat.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kementerian Agama (Kemenag), Agus Salim, mengatakan bahwa fenomena tersebut akan terjadi sekitar pukul 16.27 WIB atau 17.27 WITA.

"Caranya adalah dengan menyesuaikan arah kiblat dengan arah bayang-bayang benda pada saat Rashdul Qiblah," katanya dalam pesan singkat, seperti dilansir brilio.net dari merdeka.com, Rabu (15/7).

Kemenag imbau arah kiblat diy.kemenag.go.id

foto: diy.kemenag.go.id



Sementara itu, Kabid Urusan Agama Islam H Nadhif, juga menerangkan dalam rilisnya dari diy.kemenag.go.id pada Rabu (8/7) lalu. Dia meminta kaum muslimin yang ingin mempunyai pedoman arah kiblat baik masjid, musala, langgar, lapangan, rumah dan lain-lain dapat menyesuaikan dengan arah bayang-bayang benda tersebut.

Menurutnya, ada hal-hal yang perlu diperhatikan, misalnya seperti memastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau menggunakan lot/bandul. Kedua, permukaan tanah ataupun dasar harus betul-betul datar dan rata.

"Ketiga, jam pengukuran harus terlebih dahulu disesuaikan dengan BMKG, RRI atau Telkom," kata Nadhif.