Brilio.net - Kemiskinan masih menjadi masalah serius di dunia tidak terkecuali Indonesia. Kisah menyentuh datang dari lansia Mbah Ginem dan Mbah Jakimen, warga Tembokrejo, Gumukmas, Jember, Jawa Timur. Di usia yang tidak muda lagi, keduanya hidup dalam kondisi yang memprihatinkan. Mbah Ginem tidak memiliki anak sedangkan Mbah Jakimen merupakan keponakannya. Keduanya mengalami kebutaan yang cukup parah. Bahkan Mbah Jakimen telah kehilangan penglihatannya sejak tahun 1965.

Dilansir brilio.net dari akun Radion Komunitas PADAS, Rabu (18/5), keduanya menggantungkan hidup dari beras bantuan pemerintah karena sudah tidak mampu lagi untuk bekerja. Namun bantuan itu tak cukup karena mereka sudah tidak berpenghasilan sama sekali.

Tak cuma itu, Mbah Jakimen harus menahan sakit di kaki kanannya karena tidak memiliki biaya untuk berobat. Luka pada kaki itu diakibatkan kecelakaan dialaminya saat mengambil air dari sumur yang jaraknya berkisar 10 meter dari rumah. Kala itu, dia terjatuh di dekat tungku masak yang menyebabkan bara api membakar pahanya. Hingga kini kaki Mbah Jakimen tidak bisa ditekuk dan harus diseret saat berjalan.

"Saya tidak punya harapan apa-apa, tidak tahu abang ijone (merah dan hijau) dunia, sudah 51 tahun saya tidak melihat, saya pasrah kepada gusti Allah," ujar Mbah Jakimen.

Simak foto-foto kehidupan mengharukan Mbah Ginem dan Mbah Jakimen berikut ini:

1. Mereka mencoba bertahan dengan segala keterbatasan yang dimiliki.

kakek nenek bikin terenyuh © 2016 brilio.net



2. Meski hidup sulit, Mbah Jakimen tetap tidak ingin menyerah pada hidup.

kakek nenek bikin terenyuh © 2016 brilio.net



3. Hidup seadanya dan sederhana.

kakek nenek bikin terenyuh © 2016 brilio.net



4. Rumah yang diperoleh Mbah Ginem dan Mbah Jakimen dari bantuan bedah rumah pemerintah.

kakek nenek bikin terenyuh © 2016 brilio.net



5. Kondisi bagian belakang rumah.

kakek nenek bikin terenyuh © 2016 brilio.net



6. Di sini tempat Mbah Ginem dan Mbah Jakimen menyambung hidup.

kakek nenek bikin terenyuh © 2016 brilio.net

Semoga pemerintah semakin peduli ya dengan kondisi lansia seperti Mbah Ginem dan Mbah Jakimen.