Brilio.net - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) kembali diperpanjang hingga 30 Agustus mendatang dengan penyesuaian level di beberapa wilayah. Sebab, perkembangan Covid-19 masih sangat dinamis dan fluktuatif, meski indikator menunjukkan lonjakan kasus mulai menurun.

Pemerintah meminta masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin dan menyegerakan vaksinasi. Menurut keterangan Presiden, jumlah kasus turun signifikan di beberapa daerah. Di luar Jawa-Bali juga ada perkembangan yang membaik.

Karena itu, pemerintah menyesuaikan penerapan level PPKM berdasarkan evaluasi pada perkembangan terkini di tiap wilayah. "Harapannya, pengendalian Covid-19 dapat terus sejalan dengan adaptasi-adaptasi baru dalam kehidupan masyarakat," ungkap Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate.

Pada Senin (23/8) kemarin, pemerintah memutuskan memperpanjangan PPKM Level 4, 3, dan 2 di seluruh wilayah Indonesia. Perpanjangan PPKM ini berlaku selama sepekan ke depan di Jawa-Bali dan dua pekan ke depan untuk di luar area Jawa-Bali.

Untuk Pulau Jawa dan Bali, pemerintah menurunkan level PPKM hingga satu level di beberapa daerah. Wilayah aglomerasi Jabodetabek, Bandung Raya, dan Surabaya Raya sudah menerapkan PPKM level 3 sejak Selasa (24/8).

Namun, wilayah Aglomerasi Bali, Malang Raya Solo Raya, dan DIY masih akan menerapkan PPKM level 4. Pemerintah memperkirakan wilayah-wilayah ini dapat turun ke level 3 pada beberapa minggu ke depan dengan terus melakukan perbaikan penanganan Covid-19, khususnya dalam meningkatkan kesembuhan lebih cepat dan menekan laju kematian.

Saat ini jumlah daerah di Pulau Jawa dan Bali yang semula menerapkan PPKM level 4 berkurang dari 67 kabupaten/kota menjadi 51 kabupaten/kota. Adapun daerah dengan level 3 bertambah dari 59 kabupaten/kota menjadi 67 kabupaten/kota. Begitu juga daerah level 2 yang sebelumnya hanya dua kabupaten/kota, meningkat jadi 10 kabupaten/kota.

Sementara itu, untuk wilayah luar Pulau Jawa-Bali, penerapan perpanjangan PPKM berlaku 24 Agustus-6 September 2021. Dengan adanya penurunan jumlah kasus aktif, kini daerah level 4 berkurang dari 11 provinsi menjadi tujuh provinsi.

Pada tingkat kabupaten/kota, daerah dengan penerapan PPKM level 4, semula terdiri dari 132 kabupaten/kota kini menjadi 104 kabupaten/kota. Level 3 bertambah dari 215 menjadi 234 kabupaten/kota. Sedangkan level 2 bertambah dari 39 menjadi 48 kabupaten/kota.

Meski level PPKM di beberapa daerah menurun, Menteri Johnny mengingatkan, pandemi Covid-19 belum usai. Bahkan, saat ini beberapa negara sedang mengalami gelombang ketiga dengan penambahan kasus yang signifikan.

Selama pandemi Covid-19 masih ada di Tanah Air, pemerintah akan terus menerapkan kebijakan PPKM sebagai instrumen mengatur kegiatan masyarakat. "Namun patut kita garis bawahi, penerapan PPKM selama ini menghasilkan dampak perbaikan dalam pengendalian pandemi. Ini patut kita syukuri dan pemerintah sangat mengapresiasi peran aktif masyarakat dalam mematuhi peraturan," ujarnya.

Dibandingkan titik puncak kasus pada 15 Juli 2021, kasus konfirmasi positif saat ini sudah turun 78%. Angka kesembuhan juga meningkat secara konsisten. Lebih tinggi dibanding penambahan kasus konfirmasi positif selama beberapa minggu terakhir. Hal ini berkontribusi terhadap penurunan keterisian tempat tidur (BOR) nasional yang saat ini berada pada angka 33%.

Berkat penurunan ini, pemerintah mulai membuka sejumlah aktivitas kegiatan di beberapa kota besar sejak pekan lalu. Sejumlah daerah dengan PPKM level 4 diizinkan membuka kegiatan di pasar rakyat yang menjual non kebutuhan sehari-hari, pusat perbelanjaan atau mal, dan aktivitas makan di tempat dengan beberapa ketentuan.

Tempat ibadah juga telah dibuka untuk kegiatan ibadah dengan pembatasan kapasitas. Selain itu, daerah dengan PPKM level 3 dan 2 sudah diizinkan membuka sekolah untuk kegiatan belajar tatap muka.

"Dalam penerapan pembukaan aktivitas dan penyesuaian yang ada, kami terus mengharapkan kerja sama baik dari setiap pihak, untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan secara ketat, terutama pemakaian masker. Percepatan dan perluasan vaksinasi juga membutuhkan partisipasi aktif masyarakat. Seperti diutarakan Bapak Presiden, kita berharap akhir bulan ini target 100 juta dosis vaksin tercapai," papar Johnny.

Ia menambahkan, masyarakat harus tetap optimistis dan selalu waspada. Hal ini karena dalam mengendalikan pandemi Covid-19 dibutuhkan kesabaran, kekompakan, kedisiplinan, kerja keras, dan doa. Johnny juga berharap semoga Indonesia segera merdeka dari pandemi.