Brilio.net - Joko Widodo kembali terpilih sebagai Presiden RI untuk 5 tahun ke depan. Hal ini tentunya membuat Jokowi kembali memperbaiki beberapa visi misinya, sejumlah program juga telah dipersiapkan. Salah satu pengakuan Jokowi yang cukup menarik adalah, ia siap untuk mengambil keputusan 'gila' pada periode kedua pemerintahannya. Hal ini tentunya memiliki catatan tersendiri bagi Jokowi, yakni keputusan 'gila' tersebut memberikan dampak positif bagi masyarakat dan negara.

Jokowi sudah siap menjalankan tugasnya, ia pun mengaku sudah tidak memiliki beban apapun lagi untuk sekarang ini.

"Saya dalam lima tahun ke depan Insya Allah sudah tidak memiliki beban apa-apa. Jadi Keputusan-keputusan yang gila-gila, keputusan yang miring-miring, yang itu penting untuk negara ini, akan kita kerjakan," tegasnya saat menghadiri Halal Bi Halal Aktivis 98 se-Indonesia di Grand Ballrom Puri Sahid Jaya Hotel, Jakarta yang dilansir brilio.net dari liputan6, Senin (17/6).

Tak hanya itu saja, Jokowi bahkan mengungkapkan bahwa dirinya siap dikritik dari berbagai pihak. Termasuk kritikan dari aktivis 98. Bagi Jokowi, aktivis 98 harus berani mengevaluasi kinerja pemerintah baik yang sudah dikerjakan maupun yang sedang dikerjakan.

"Kita harus berani mengoreksi apa yang masih harus dikerjakan, apa yang masih kurang, apa yang harus diselesaikan. Ini jadi koreksi kita bersama," ujarnya.

Jokowi juga menyebutkan bahwa sebagai bangsa besar, Indonesia membutuhkan keterlibatan seluruh elemen bangsa dalam menjalankan roda pemerintahan, di antaranya aktivis 98. Di mana keterlibatan tersebut tidak hanya dalam mengkritik pemerintah, tapi juga masuk ke dalam lingkaran birokrasi.

"Jadi sekali lagi negara ini membutuhkan kebersamaan kita semuanya untuk bekerja sama, untuk bersama-sama membangun negara ini. Negara ini besar, persoalan-persoalan juga besar-besar," kata Jokowi.

Sebelumnya Jokowi sempat mengatakan bahwa Kabinet Kerja Jilid II membutuhkan sosok menteri yang memiliki kemampuan eksekutor dan manajerial terhadap program kerja. Kemampuan tersebut dianggap terlihat sekali dalam diri aktivis 98. Jokowi mengatakan, aktivis 98 merupakan pelaku sejarah yang memberikan kontribusi besar bagi bangsa Indonesia.

"Saya melihat potensi-potensi ini banyak dan ada di aktivis 98 yang sore hari ini hadir bersama kita. Saya tidak ingin menyebut nama dulu. Tapi ada yang sebut bung Adian, Adian. Saya tidak mau menyebut nama. Inisial pun saya nggk mau," ujarnya yang dilansir dari liputan6.