Brilio.net - Kasus kematian pasien virus corona (Covid-19) di Italia mencatat rekor terendam dalam tiga minggu terakhir. Otoritas Italia mencatat angka kematian pada Minggu 12 April kemarin adalah paling rendah sejak 19 Maret.

Pada hari Minggu (12/4), ada 431 kematian di Italia. Ini adalah penurunan drastis ketimbang pada 27 Maret lalu ketika 919 meninggal dunia.

Dilansir The Local, Senin (13/4), total kematian Italia adalah 19.899 orang, tertinggi nomor dua di dunia. Angka kematian nomor satu masih dipegang Amerika Serikat.

Pemerintah Italia menyebut pada hari Minggu ada 1.984 kasus baru virus corona. Total yang terinfeksi di negara itu kini 102.253 orang.

Namun, jumlah pasien non-kritis di rumah sakit disebut menurun.

"Tekanan pada rumah sakit-rumah sakit kita terus menurun," ujar kepala perlindungan layanan sipil Angelo Borrelli.

Penurunan jumlah kematian ini memberi harapan bahwa kurva infeksi di Italia sudah berhenti menanjak. Italia juga sudah menjalani lockdown sejak 9 Maret lalu.

Akan tetapi, sebagian pakar berkata infeksi virus corona akan terus menanjak selama 20 hingga 25 hari ke depan sebelum pengurangan pasien mulai terjadi. Saat ini, ada 156 ribu pasien virus corona di Italia dan 34 ribu orang sembuh.

Kasus Virus Corona di Italia adalah yang paling parah di Eropa. Berdasarkan data terbaru yang rilis Worldometer, Italia tercatat memiliki 156.363 kasus infeksi virus corona. Dari jumlah itu, sebanyak 34.211 pasien dinyatakan sembuh.

Italia sempat menjadi negara dengan kematian karena corona terbanyak di dunia, namun disusul oleh Amerika Serikat. AS kini menjadi negara dengan kasus dan kematian karena Covid-19 terbanyak di dunia dengan 560.246 kasus dan 22.101 kematian.