Brilio.net -
Merebaknya kabar virus antraks di Kulon Progo, Yogyakarta sempat meresahkan masyarakat. Beredar kabar melalui media sosial yang mengimbau agar masyarakat Yogyakarta menjauhi lokasi-lokasi tertentu agar terhidar penyakit mematikan tersebut.

Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pun menindaklanjuti kejadian luar biasa tersebut dengan mengeluarkan edaran guna menanggapi berbagai macam informasi yang beredar tentang penyakit Antraks di masyarakat.

Dalam edaran tersebut dijelaskan bahwa penularan antrax hanya dapat terjadi dari hewan ke manusia."Tidak menular dari manusia ke manusia," kata dr. Riris Andono Ahmad,PhD, Tim Respons Cepat Waspada Antraks FK UGM, dalam penjelasannya.

Riris juga bilang bahwa masyarakat aman menggunakan fasilitas kesehatan yang pernah merawat pasien Antraks. "Masyarakat juga aman mengunjungi daerah Godean karena tidak ada laporan terjangkitnya penyakit antraks pada hewan di daerah tersebut," kata dia.

Lebih lanjut, kata Riris, masyarakat juga tak perlu khawatir mengkonsumsi daging ternak. Asalkan, hewan yang dipotong sebelumnya tidak mengalami sakit dan membeli daging di rumah pemotongan hewan bersertifikat. Selain itu juga memastikan daging yang dikonsumsi telah dimasak sempurna.

Penyakit mematikan antrax tiga hari terakhir ramai dibicarakan, setelah 16 warga Dusun Ngroto, Ngaglik, dan Penggung, Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, Kulon Progo tertular antrax. Mereka tertular antraks setelah mengonsumsi daging sapi yang mati mendadak. Awalnya, 16 warga ini diduga terkena gigitan serangga tomcat. Namun setelah dilakukan penelitian lebih mendalam, ternyata warga tersebut terkena antraks.

Mereka mengalami gejala kulit melepuh, merah, kering dan menghitam yang hampir mirip dengan serangan serangga tomcat. Saat ini ke-16 warga sudah diperbolehkan pulang ke rumah karena kondisinya sudah sehat.

Antraks adalah penyakit menular akut dan sangat mematikan yang disebabkan bakteri Bacillus anthracis dalam bentuknya yang paling ganas. Penyakit ini bersifat zoonosis yang berarti dapat ditularkan dari hewan ke manusia, namun tidak dapat ditularkan antara sesama manusia.

Antraks FK UGM Jogja  © 2017 brilio.net