Brilio.net - Gempa 7,7 Skala Richter yang mengguncang di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9) kemarin mengakibatkan kerusakan parah terutama yang berada dekat dengan titik gempa. Sebanyak ratusan orang telah dinyatakan tewas dan puluhan lainnya masih dalam pencarian.

Dilansir dari Antara (29/9), Deputi Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologo (BPPT), Wahyu W Pandoe mengatakan, gempa Donggala tersebut energinya sekitar 2,5x10^20 Nm atau setara dengan 3/10^6 Ton-TNT atau 200 kali bom atom Hiroshima.

384 meninggal gempa palu © Twitter/@BNPB_Indonesia

Wahyu menyatakan bahwa berdasar simulasi model analitik-numerik, Kota Palu dan Kabupaten Donggala serta sekitarnya mengalami deformasi vertikal berkisar -1,5 hingga 0,50 meter akibat gempa.

Daratan di sepanjang pantai Palu Utara, Towaeli, Sindue, Sirenja, Balaesang diperikaran mengalami penurunan 0,5 hingga 1 meter. Komponen deformasi vertikal gempa bumi di laut inilah yang berpotensi menimbulkan tsunami.

"Tsunami berpotensi lebih tinggi lagi karena efek turunnya daratan di sekitar pantai dan amplifikasi gelombang akibat batimetri serta morfologi teluk," ujarnya.