Brilio.net - Kasus penganiayaan yang dialami oleh siswi SMP di Pontianak bernama Audrey masih menjadi perbincangan hangat publik. Kisah Audrey yang viral setelah salah satu akun Twitter membagikan cerita pengeroyokan tersebut telah sampai ke kepolisian.

Informasi terbaru, polisi telah mengantongi hasil visum yang dikeluarkan Rumah Sakit Pro Medika Pontianak pada Rabu (10/4). Kapolresta Pontianak, Kombes Pol Anwar Nasir menjelaskan, hasil visum korban harus menjadi perhatian banyak pihak.

"Hasil pemekrisaan visum, kondisi kepala tidak ada bengkak atau benjolan, mata juga tidak ada memar dan penglihatan normal," ujar Anwar seperti brilio.net kutip dari laman liputan6.

Lebih lanjut Kombes Pol Anwar Nasir mengatakan, untuk telinga, hidung, tenggorokan (THT) tidak ditemukan darah.

"THT tidak ditemukan darah, jantung dan paru-paru dalam kondisi cenderung normal, kondisi perut juga ditemukan datar dan normal," ujarnya.

Menurut Kapolresta, selaput dara tidak tampak luka robek atau memar.

"Terkait alat kelamin selaput dara tidak ditemukan luka robek atau memar, termasuk kulit juga tidak ada memar dan lebam," lanjut Anwar.

Untuk diagnosa dan terapi pasien, lanjut Anwar, korban dinyatakan mengalami depresi pasca kejadian tersebut. Maka, dari hasil visum yang telah dikeluarkan tersebut Kapolresta akan terus mengembangkan kasus ini.

"Bahwa dari hasil visum ini akan terus mengembangkan kasus termasuk tersangka lain dari tiga tersangka yang telah menjadi tersangka," pungkas Anwar dikutip brilio.net dari laman merdeka.

Diberitakan sebelumnya bahwa pengeroyokan tersebut terjadi pada 29 Maret 2019. Saat itu Audrey dalam perjalanan ke rumah sepupunya. Tidak disangka ia dibuntuti oleh empat orang wanita. Meski dibuntuti, ia masih bisa bertemu sepupunya dengan selamat.

Audrey pun melanjutkan perjalanan dengan sepupunya. Di tengah perjalanan, ia dan sepupunya diminta ke sebuah bangunan oleh beberapa siswi SMA. Di sana, Audrey dihajar dan disiram air. Pengeroyokan tersebut membuat ia mengalami sakit di beberapa bagian tubuh yakni kepala, perut bahkan alat vital.