Brilio.net - Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan kejadian ledakan bom yang terjadi di Terminal Kampung Melayu tersebut mengakibatkan 16 orang menjadi korban. Lima korban meninggal yang terdiri dari tiga anggota polisi dan dua pelaku yang masih belum terindentifikasi. Dan sebelas lainnya mengalami luka-luka yang terdiri dari anggota polisi dan juga beberapa warga sipil.

Setyo mengatakan, di tempat kejadian ada empat orang saksi yang terdiri dari anggota kepolisian yang sedang bertugas yaitu, Bripda Goldino Febriyanto, Bripda Haryo, Bripda M Novi, dan Bripda Hendro. Saat itu, mereka sedang melakukan tugas untuk mengantisipasi pawai obor di Terminal Kampung Melayu.

"Tepat Pukul 21:00 WIB Bripda yang sedang makan pecel mendengar suara ledakan yang berjarak 50 meter. Bersama dengan Bripda Agung mereka menuju TKP dan mencium bau yang menyengat dan kepulan asap berwarna putih, " jelasnya di Kadiv Humas Mabes Polri saat konferensi pers, Kamis (25/5).

Setyo mengutarakan saat di TKP saksi Bripda Febriyanto melihat ada empat korban tergeletak dengan wajah yang dikenali saksi yaitu Bripda Yogi, Bripda Taufan, dan dua anggota lainnya yang tidak sempat dilihat wajahnya.

"Saat coba evakuasi, terjadi ledakan kedua yang jaraknya 10 meter dari TKP pertama, yaitu di depan halte Busway Kampung Melayu. Alhasil saksi merasakan panas di telinganya. Saksi Febriyanto pun segera memberhentikan kendaraan yang lewat untuk minta diantar ke Polres Jakarta Timur untuk melapor," ungkapnya.