Brilio.net - Siapa bilang penyandang disabilitas adalah kelompok yang harus dikasihani? Nggak bisa berbuat apa-apa? Jika masih ada anggapan seperti itu, sebaiknya dipikir lagi deh. 

Soalnya kini, tidak sedikit penyandang disabilitas yang punya kemampuan dan semangat melebihi orang kebanyakan. Karena itu mereka disebut sebagai difabel, penyandang disabilitas yang memiliki kemampuan seperti orang lain. 

Mereka mampu bekerja dan berkarya di berbagai bidang koq. Hanya saja selama ini para difabel yang memiliki talenta dan potensi besar, sering terkendala akses dan kurang dilibatkan dalam kehidupan sosial.

Karena itu isu kesetaraan di berbagai bidang pekerjaan bagi setiap kalangan termasuk para penyandang disabilitas sudah sepatutnya terus digaungkan. Nah ngomongin pemberian akses kepada para difabel, perusahaan pembiayaan berbasis teknologi, Home Credit Indonesia (Home Credit) melalui program CSR, memberikan 100 beasiswa kepada para penyandang disabilitas yang mempunyai minat tinggi di bidang coding dan ingin berkarir sebagai pengembang aplikasi Android.

Beasiswa Coding Difabel © 2021 brilio.net Dicoding.com

“Program ini terbuka lebar bagi para penyandang disabilitas, apa pun keterbatasan mereka. Asalkan mereka punya semangat dan keyakinan kuat untuk bisa sukses berkarier di bidang teknologi. Beasiswa ini merupakan kesempatan yang patut diambil,” ujar Direktur External Affair Home Credit Indonesia Andy Nahil Gultom dalam keterangan resmi yang diterima Brilio.net, Jumat (30/4/2021).

Program ini menggandeng Dicoding Indonesia sebagai fasilitator. Beasiswa yang diberikan mencakup seluruh biaya pelatihan mulai dari kelas dasar (basic) sampai ke mahir (advanced). Program ini membuka peluang yang sangat lebar bagi para difabel untuk dapat bersaing mendapatkan pekerjaan di bidang teknologi.

“Home Credit ingin membuka akses bagi teman-teman difabel agar dapat hidup setara dengan masyarakat pada umumnya tanpa terkendala hambatan karena keterbatasan fisik mereka,” lanjut Andy.

Program beasiswa ini memiliki alur pembelajaran yang didisain Dicoding Indonesia sebagai Google Developers Authorized Training Partner. Penyelenggaraan kelas dilakukan secara bertahap mulai Mei 2021 hingga Februari 2022 yang terdiri dari kelas dasar, pemula, menengah, hingga mahir. Setiap kelas memiliki modul masing-masing dengan kurikulum yang berstandar industri global dan berfokus pada praktek langsung.

“Ini merupakan pertama kalinya Dicoding memfasilitasi program beasiswa coding dari kelas pemula hingga mahir yang ditujukan untuk para penyandang disabilitas. Kita patut mengapresiasi inisiatif Home Credit untuk dapat mewujudkan program ini karena tenaga profesional di bidang teknologi kini banyak dicari,” kata Kevin Kurniawan, Chief Operating Officer Dicoding Indonesia.  

Beasiswa Coding Difabel © 2021 brilio.net

Program ini sekaligus untuk mendorong akses literasi digital bagi setiap kalangan masyarakat di Indonesia. Prayogo, penyandang disabilitas yang kini bekerja sebagai game programmer di FEBE Tech merasa bersyukur saat ini ada perusahaan yang mau memberikan beasiswa kepada para difabel untuk berkarier secara profesional di bidang teknologi.

Menurutnya, untuk mengikuti kelas keahlian khusus seperti coding membutuhkan biaya yang tidak sedikit terlebih jika melihat kurikulumnya yang berstandar industri global. Setelah lulus, kesempatan para difabel untuk berkarir di berbagai perusahaan sangat terbuka lebar.

“Sedikit sekali perusahaan yang mau mempekerjakan orang-orang seperti kami. Namun dengan adanya pelatihan secara komprehensif disertai sertifikasi, maka saya percaya perusahaan lain, tidak hanya Home Credit, akan lebih terbuka untuk menerima teman-teman difabel,” ungkap Prayogo. 

Program ini merupakan bagian dari kegiatan CSR Home Credit yang dilakukan sejak 2019. Salah satunya memfasilitasi para difabel untuk dapat memiliki semangat dan keterampilan wirausaha melalui beragam program pelatihan.