Brilio.net - Upaya pencarian helikopter MI-17 milik TNI Angkatan Darat yang hilang kontak di sekitar wilayah Lereh dan Airu di Kabupaten Jayapura, Papua terus dilakukan. Pencarian yang mengerahkan tim SAR gabungan tak hanya melakukan pencarian melalui penyisiran jalur darat saja, melainkan melalui udara pula.

Dilansir brilio.net dari Antara, pencarian dilakukan dengan menyisir Gunung Mol dan Aprok bersama tim gabungan yang terdiri dari Tim SAR dan TNI.

"Pasukan yang sudah mencapai Kampung Mimin sejak Minggu kemarin, sementara masih melakukan penyisiran," kata Wakapendam XVII Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi di Sentani, Kabupaten Jayapura dilansir dari liputan6.com.

Ia mengatakan bahwa medan penyisiran di Gunung Mol dan Gunung Aprok, sangat berat. Wilayah ini pun belum pernah terjamah tangan manusia.

"Medan di sana sangat tinggi, curam, dan masyarakat di sana juga tidak pernah lewat medan tersebut," katanya.

Untuk bisa mendapatkan titik terang pencarian helikopter MI 17, TNI Angkatan Darat juga memperluas pencarian terhadap Helikopter MI 17 yang dikabarkan hilang kontak di sekitar wilayah Lereh dan Airu, Kabupaten Jayapura, Papua.

"Kita memperluas pencarian darat, bukan hanya di wilayah Kabupaten Oksibil, tetapi kita juga mengirimkan satu tim untuk mencari Helikopter MI 17 di daerah Lereh, dan satu tim lagi melakukan pencarian di daerah Airu, Kabupaten Jayapura, pada hari ini, Minggu," kata Wakapendam Dax Sianturi.

Helikopter MI 17 dikabarkan hilang kontak pada hari ini pukul 11.49 WIT. Dengan nomor registrasi HA-5138, heli itu membawa 12 penumpang beserta crew yang sebelumnya terbang ke Okbibab untuk melakukan pengiriman logistik kepada prajurit yang bertugas di wilayah tersebut.

Adapun nama-nama awak helikopter tersebut yaitu Kapten CPN Aris (pilot), Lettu CPN Bambang (pilot), Lettu CPN Ahwar (co pilot), Serka Suriyatna, Serda Dita, Praka Dwi Purnomo dan Pratu Aharul.

Sedangkan penumpang yang merupakan anggota Yonif 725/WRG yaitu Serda Ikrar Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddin dan Prada Tegar Hadi Sentana.