Brilio.net - Darwin Volcanic Ash Advisory Centre (VAAC) mengumumkan bahwa Gunung Salak yang terletak di Bogor, Jawa Barat telah mengalami erupsi pada Rabu (10/10). Menurut mereka, tanda erupsi itu berupa asap setinggi 50.000 kaki dari puncak.

Namun pernyataan itu dibantah oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho. Lewat akun media sosialnya, ia menyampaikan klarifikasi kondisi Gunung Salak yang sebenarnya.

Menurutnya, Gunung Salak tidaklah meletus atau erupsi. Statusnya saat ini masih tetap Normal (Level I). Sutopo menambahkan, berdasarkan pengamatan visual, instrumentasi dan observasi lapangan yang dilakukan oleh PVMBG menyatakan Gunung Salak dalam kondisi aman dan tenang.

"Gunung Salak tidak meletus. Status tetap Normal (Level I). Beredar informasi yang menyatakan Gunung Salak meletus dan mengganggu penerbangan. Berdasarkan pengamatan visual, instrumentasi dan observasi lapangan, PVMBG menyatakan bahwa Gunung Salak tidak meletus. Aman dan tenang," tulis Sutopo seperti brilio.net kutip pada Kamis (11/10).

gunung salak tidak erupsi © berbagai sumber

foto: wikipedia.org

Menanggapi adanya tanda erupsi berupa asap yang ke luar dari puncak, Sutopo juga membantah pernyataan tersebut. Menurutnya tidak ada kenaikan aktivitas dari Gunung Salak. Untuk itu ia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang.

"Tidak ada kenaikan aktivitas vulkanik Gunung Salak. Gunungapi selalu memberikan tanda-tanda sebelum meletus. Dapat dikenali sehingga masyarakat dapat mengantisipasi. Saat ini Gunung Salak aman. Tetap normal. Masyarakat dihimbau tenang," lanjutnya.

Terkait pernyataan sebelumnya, VAAC Darwin pun sudah meralatnya. Mereka mengoreksi bahwa tidak ada letusan dari Gunung Salak. Jika gunung yang terletak di Bogor ini terbukti benar meletus, maka ini akan menjadi erupsi pertama dalam 80 tahun terakhir.