Brilio.net - Pada Senin (5/4) dini hari, Gunung Merapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah kembali aktif dan dan menggugurkan lava pijar dengan jarak maksimum guguran sejauh 800 meter ke arah barat daya, yang berarti ke arah Kabupaten Magelang. Guguran lava dari Gunung Merapi itu terjadi mulai pukul 00.00 hingga 06.00 pagi.

"Teramati 11 kali guguran lava pijar dengan jarak maksimal 800 meter ke arah barat daya," tutur Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida seperti brilio.net kutip dari Antara, Senin (5/4).

Setelah diamati, ketika guguran lava pijar terjadi, Merapi juga mengalami gempa guguran hingga 30 kali dengan amplitudo 3-8 milimeter selama 11-67 detik, dan terjadi dua kali gempa dengan fase banyak 3-8 milimeter selama 7,1-7,2 detik. Namun, selama periode gempa dan guguran lava pijar, BPPTKG mengamati belum adanya asap kawah yang muncul di puncak Merapi.

merapi semburkan guguran lava pijar Instagram


foto: Instagram/@rudin.rp

Dilansir brilio.net dari Antara, ketika terjadi guguran lava, cuaca di Gunung Merapi terpantau mendung, dan angin juga bertiup ke arah tenggara dengan suhu udara di 19-21 derajat. Meski sudah terjadi 11 kali guguran hanya dalam waktu 6 jam, namun BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi di level tiga atau siaga.

BPPTKG memperkirakan bahwa guguran lava dan awan panas akan terasa ke arah selatan dan barat daya yang meliputi daerah Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

BPPTKG juga memprediksi, bila terjadi letusan, maka semburan material vulkanik akan terlontar di radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.