Brilio.net - Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 telah usai digelar. KPU pun telah mengumumkan pemenangnya adalah pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Dengan begitu, pasangan urut nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kalah.

Prabowo Subianto telah kali tiga kali mencalonkan diri dalam Pilpres, yaitu pada tahun 2009, 2014, dan 2019. Sementara itu banyak lembaga survei mengumumkan rilisan terkait nama-nama capres potensial di tahun 2024.

Baca juga: LSI Denny JA rilis 15 nama capres potensial di Pilpres 2024

Nama Prabowo masih masuk dalam radar calon presiden tahun 2024 versi LSI Denny JA. Menurut Rully Akbar salah satu peneliti LSI Denny JA, nama Prabowo masih cukup dikenal sebagai tokoh partai.

"Tingkat ketidakkenalan menurut acuan kami nama Pak Prabowo masih di atas 25 persen dari 2.000 responden nasional, tapi memang secara kontestasi dan kajian amatan kami seharusnya sudah tidak layak lagi untuk maju," kata Rully di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur dikutip dari liputan6.com.

Kendati Prabowo ingin maju kembali, Rully merasa tak sependapat bila mantan pangkostrad ABRI itu dapat langgeng menuju kursi RI-1. Hal ini lantaran rekam jejaknya di militer dan kekalahan tiga kali beruntun menjadikan presiden tersendiri di mata publik.

"Memang periode ini dapat 40 persen sekian, tapi apabila nyalon lagi bisa segitu? Belum tentu, dinamikanya pasti berbeda," jelas Rully.

Oleh karena itu sebagai analis politik, Rully menyarankan Prabowo di belakang layar pada Pilpres 2024. Hal ini dianggap penting, karena kaderisasi kepartaian Gerindra bisa goyang bila Prabowo tidak memiliki sosok penerus yang kuat.

"Regenerasi politik menuju salah satu orang yang bisa maju ke the next capres tapi apakah itu akan memilki chance yang sama seperti Prabowo? Itu harusnya dibentuk sejak dini," kata Rully.

Menurut Rully, terdapat dua nama potensial yang bisa melanjut popularitas Prabowo di Partai Gerindra setingkat nasional, pertama Anies Baswedan dan kedua Sandiaga Uno.

"Jadi harusnya mereka yang disiapkan untuk the next capres dan jadi figur Gerindra," pungkas Rully.