Brilio.net - Belakangan isu adanya intoleransi di Tanah Air memanas. Kurangnya toleransi terhadap kepercayaan atau agama memang bisa menjadi pemantik timbulnya perpecahan.

Namun, di tengah panasnya konflik SARA, baru-baru ini kutipan doa dari sebuah gereja Katolik di Yogyakarta menjadi oase tersendiri. Pasalnya, dalam teks itu tertulis doa kepada umat Islam yang berpuasa, dan agar dapat menjalan ibadahnya dengan lancar. Potongan doa tersebut menjadi viral setelah diunggah oleh Algonz Dimas Bintarta Raharja di Facebook pada Sabtu (27/5).

toleransi doa misa © 2017 brilio.net

"L: Bulan Ramadhan segera tiba. Saudari-saudara kita, umat Islam, menantikannya dengan rindu untuk menjalan ibadah puasa.

I-U: Bapa, limpahilah mereka rahmat kesehatan agara menunaikan ibadahnya dengan baik, Jadikanlah kami saudara yang toleran bagi mereka."

"Selamat berbuka di hari pertama Ramadhan ini para kerabat sesama manusiaku yg menjalani nitilaku puasa Ramadhan 1438 H. Tetap sehat tetap semangat, tetap damai, berdamai dengan lingkungan sekitar dan diri sendiri. Rahayu," tulisnya menyertai unggahan foto itu.

Sontak saja dalam waktu singkat, postingan tersebut menjadi viral, bahkan hingga lintas platform media sosial. Tak sedikit publik yang merasa tersentuh dengan doa itu.

Seperti akun Dewi Emalia Joesoefina menulsikan komentar, "Terimakasih atas doanya. Semoga begitu juga dengan saudara2 kita semua di bumi ini. Sebab kita hanya manusia yang tugasnya berbuat baik. Selebihnya adalah hak dan kuasa Allah SWT."

Sementara tak sedikit pula yang memuji, dan menjadikannya sebagai contoh untuk hidup damai di Indonesia.

"Ini salah satu pembelajaran buat kita semua, tentang indahnya 'damai' itu. God Bless You Kawan! Salam damai bagi kita semua," ujar akun Herman Krijgsman

"In bru Indonesia .. menerima kberagamn n mnghargai prbedaan..," imbuh akun Rezki Amaliah Sukri.

Kabar viralnya foto teks doa umat Katolik itu rupanya sampai juga ke telinga Ahmad Syafii Maarif, mantan Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah. Menurut pria yang akrab disapa Buya itu isi dari foto tersebut menunjukkan hal positif di tengah maraknya isu perpecahan karena perbedaan pandangan.

"Perbedaan ada, tapi kita dalam persaudaraan. Hal itu juga untuk merekatkan hubungan lintas iman kan kita satu bangsa," kata Buya kepada awak media, Rabu (31/5).