Brilio.net - Kasus perundungan terhadap siswi SMP bernama Audrey belakangan menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat, terutama pengguna media sosial. Kabar ini beredar luas di media sosial dan mengundang perhatian dari berbagai kalangan. Sejumlah selebriti, politisi dan publik figur juga turut berempati dan memberikan dukungan kepada gadis 14 tahun tersebut. Bahkan, Presiden Joko Widodo juga menaruh perhatian terhadap kasus ini.

Tagar #JusticeForAudrey juga sempat viral dan menjadi trending topic di media sosial Twitter. Bahkan petisi yang meminta keadilan untuk Audrey juga telah ditandatangani oleh jutaan orang.

Sebelumnya, beredar kabar melalui media sosial bahwa Audrey mengalami tindak penganiayaan oleh sejumlah siswi SMA. Akibat tindakan tersebut, saat ini Audrey harus menjalani perawatan di salah satu rumah sakit swasta di Pontianak. Audrey kabarnya mendapat sejumlah luka fisik hingga trauma psikis.

Kasus ini sendiri sudah ditangani dan diusut oleh pihak kepolisian setempat. Pihak kepolisian sudah memeriksa para terduga pelaku hingga ditemukan sejumlah fakta baru. Berdasarkan hasil pengusutan yang dilakukan oleh kepolisian, ditemukan fakta beberapa isu terkait kasus Audrey yang sudah viral di media sosial. Bahkan isu pengeroyokan langsung dibantah oleh tersangka.

Dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (11/4), berikut 5 isu viral terkait fakta kasus pengeroyokan yang diusut oleh pihak kepolisian, dan juga isu yang dibantah oleh tersangka.

1. Ada kekerasan seksual.

kabar hoax tentang audrey © 2019 berbagai sumber

foto: Instagram/#justiceforaudrey

Salah satu isu yang viral dan menjadi perhatian hingga membuat geram warganet adalah adanya kekerasan seksual yang dialami oleh Audrey. Sebelumnya, Audrey disebut-sebut menerima kekerasan seksual di area vital hingga membuatnya mengalami luka di bagian tersebut. Namun demikian, kabar ini telah dinyatakan tidak benar.

Polisi yang mengusut kasus Audrey memastikan tidak ada tindak kekerasan seksual oleh pelaku. Dikutip dari liputan6.com, Kepala Bidang Humas Polda Kalimantan Barat AKBP Donny Charles Go mengatakan bahwa hasil visum Audrey sudah keluar dan tidak seperti yang diisukan di media sosial.

"Hasil visumnya sudah keluar, tidak seperti yang viral di luar. Artinya, di area kewanitaan korban itu tidak ada yang aneh, normal, tidak ada luka," ujar Donny.

Dengan hasil visum tersebut, maka dapat dipastikan bahwa kabar kekerasan seksual tersebut tidak benar.

2. Pelaku berjumlah 12 orang.

kabar hoax tentang audrey © 2019 berbagai sumber

foto: Instagram/@jokowi

Sebelumnya, di media sosial dikabarkan bahwa Audrey dianiaya oleh 12 orang siswi SMA. Namun, setelah polisi mengusut kasus tersebut, pihaknya menetapkan tiga orang tersangka. Sementara, tujuh orang lainnya diperiksa sebagai saksi. Ketiga tersangka ini sudah mengakui bahwa mereka melakukan penganiayaan. Namun, penganiayaan tersebut tidak dilakukan secara bersamaan.

Audrey dianiaya oleh seorang pelaku di lokasi pertama, sedangkan di lokasi kedua, korban dianiaya oleh dua orang. Berdasarkan penyidikan yang dilakukan oleh Polresta Pontianak, kabar bahwa Audrey dianiaya oleh 12 orang siswi SMA tersebut terbukti tidak benar.

3. Pengeroyokan.

kabar hoax tentang audrey © 2019 berbagai sumber

foto: liputan6.com

Ketiga pelaku yang ditetapkan sebagai tersangka telah meminta maaf dan mengakui kesalahannya. Selain itu, tersangka juga membantah tuduhan bahwa telah menganiaya Audrey. Menurut mereka, yang terjadi di TKP adalah perkelahian, alih-alih pengeroyokan. Sebelumnya, isu pengeroyokan yang dilakukan oleh 12 orang siswi SMA terhadap Audrey viral di media sosial. Namun hal ini dibantah oleh tersangka.

"Memang benar kami melakukan perkelahian, tapi tidak ada pengeroyokan, apalagi sampai 12 orang mengeroyok satu. Juga tidak mencolok ke organ vital," ujar salah satu tersangka seperti dikutip dari liputan6.com.

4. Penjemputan paksa.

kabar hoax tentang audrey © 2019 berbagai sumber

foto: liputan6.com

Sebelumnya, isu yang beredar di media sosial menyebutkan bahwa Audrey dijemput paksa oleh para pelaku dari rumahnya untuk kemudian dianiaya. Penjemputan terhadap Audrey ini dilakukan untuk memancing kakak sepupunya yang kabarnya merupakan mantan pacar salah satu pelaku untuk keluar. Namun demikian, berdasarkan pengakuan tersangka, soal penjemputan ini, Audrey lah yang meminta mereka untuk menjemputnya. Selain itu mereka juga membantah adanya perencanaan penganiayaan terhadap korban.

"Tidak ada perencanaan kami untuk melakukan penganiayaan," kata salah satu dari mereka.

Selain itu, menurut tersangka dirinya dan Audrey ingin menyelesaikan permasalahan di antara keduanya dengan melakukan pertemuan di hari kejadian. Awalnya mereka janji untuk bertemu pada malam hari. Namun, atas permintaan Audrey dan kakak sepupunya, pertemuan tersebut dilakukan pada siang hari.

5. Motif pelaku.

kabar hoax tentang audrey © 2019 berbagai sumber

foto: Instagram/@mardiyana_dominiq

Di media sosial, kabar yang viral terkait motif dari perundungan terhadap Audrey ini adalah permasalahan asmara, di mana salah satu pelaku merupakan mantan kekasih kakak sepupu korban. Kendati demikian, setelah polisi melakukan pengusutan, motif dari tindakan tersebut ada dua. Salah satu tersangka mengaku sakit hati karena korban kerap mengungkit-ungkit persoalan piutang yang pernah dilakukan oleh almarhumah ibu tersangka.

"Dia suka bilang bahwa mama saya suka pinjam uang. Audrey adalah teman main saya. Kalau Audrey tidak membuat omongan seperti ini, saya juga tidak akan melakukan hal ini. Saya kesal sampai saya tidak bisa mengontrol emosi," kata salah satu tersangka.

Sementara itu, masalah lainnya yang menjadi alasan penganiayaan tersebut adalah terkait sindiran di media sosial oleh Audrey dan sepupunya yang dialamatkan kepada salah satu tersangka.