Brilio.net - Di mata Putri Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid, sosok BJ Habibie memiliki kesamaan dengan ayahnya. Sama-sama sebagai pejuang demokrasi. Ucapan ini dilontarkan wanita bernama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh usai mengikuti prosesi pemakaman BJ Habibie di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (12/9).     

“Beliau punya nilai yang sama dengan Gus Dur, sama-sama demokrat. Sama-sama orang yang berpegang teguh pada komitmen untuk menjaga demokrasi di Indonesia, kebebasan berpendapat, kebebasan berserikat, mengedepankan dialog,” ujar Yenny.

Yenny menyebut, Gus Dur dan Habibie sama-sama pernah menjabat presiden Indonesia dalam waktu singkat. Punya pemikiran yang sama. Tak heran jika kedua tokoh ini bertemu, selalu nyambung dalam berdiskusi. Apalagi jika yang dibicarakan terkait reformasi dan demokrasi. Sejalan dengan Gus Dur, Habibie juga merupakan sosok yang sangat menghormati hak-hak masyarakat sipil.   

“Keduanya punya titik temu di sana. Sama-sama berkomitmen memberikan kebebasan berpendapat seluas-luasnya di Indonesia untuk membuka ruang bagi demokrasi,” lanjut Yenny.

Tak heran jika kedua tokoh bangsa ini juga kerap bertukar pikiran semasa hidup mereka. Keduanya, kata Yenny, selalu memandang perbedaan sebagai hal yang saling menguatkan bangsa. “Ciri-cirinya sama. Beliau juga orang yang sangat hormat atau percaya bahwa kekuatan sebuah bangsa itu adalah ketika perbedaan justru menjadi kekuatan,” lanjut Yenny.

Yenny Wahid © 2019 brilio.net

Meskipun pada akhirnya, kedua tokoh ini sama-sama menjadi korban demokrasi itu sendiri. Artinya kedua tokoh ini menjadi korban kritik dan disalahpahami. “Tapi ikhlas menjalaninya dan ini adalah sebuah ciri dari seorang negarawan,” imbuh Pendiri Wahid Foundation ini.

Yenny juga menilai Habibie adalah sosok yang memiliki keilmuan sangat luas. Penemuan Habibie dalam bidang teknologi khususnya di bidang kedirgantaraan, bukan hanya menjadi sumbangsih bagi Indonesia tapi juga dunia. “Beliau tidak merasa penemuannya perlu dipatenkan, yang paling penting teknologinya bisa membantu umat manusia. Itu kan mencintai dengan total,” katanya.

Karena itu Yenny menilai Habibie sangat tepat dijadikan idola dan inspirasi untuk seluruh anak bangsa. Bapak Demokrasi ini juga punya sifat kecintaan yang total. Bukan hanya kepada istri dan keluarga tapi juga bangsa dan negara.

"Beliau mencintai istrinya penuh totalitas. Sampai akhir hayatnya rutin berkunjung ke makam istrinya. Terus berbicara mengenang Bu Ainun. Beliau juga sangat total mencintai profesi sebagai seorang ilmuwan,” ujar Yenny yang terakhir kali bertemu Habibie pada akhir Juli 2019 lalu.

Saat berkunjung ke kediaman Habibie ketika itu, Yenny berkisah, Habibie bercerita panjang lebar tentang banyak hal. "Beliau memang telaga ilmu yang luar biasa. Kita menyelam pun tidak ada batasnya,” kenang Yenny.

BJ Habibie yang wafat pada 11 September 2019 di RSPAD Gatot Soebroto pada pukul 18.05 WIB, dimakamkan di samping pusara sang istri, Hasri Ainun Habibie.