Brilio.net - Calon Presiden Prabowo Subianto kembali mengingatkan bahwa dalam sistem demokrasi, kedaulatan ada di tangan rakyat. Menurutnya, pemerintah hanya boleh memerintah kalau menerima kekuasaan dari rakyat.

"Penguasa dan pemerintah hanya boleh memerintah kalau menerima kekuasaan rakyat dengan ikhlas menyerahkan amanat kekuasaan itu," kata Prabowo dalam peringatan Hari Buruh di Tenis Indoor, Senayan, Jakarta, dikutip Antara, Rabu (1/5).

Dia mengatakan, rakyat Indonesia telah memilih demokrasi sebagai sistem pemerintahan untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan. Menurut dia, selama ini sudah terbukti di seluruh dunia hanya sistem demokrasi yang bisa membuat kemajuan, kemakmuran, dan kesejahteraan dalam keadaan damai. "Demokrasi membutuhkan suatu sikap patuh pada aturan main," ujarnya.

Menurut dia, dalam pertandingan sepak bola di tingkat kampung saja pasti ada aturan yang harus ditaati seperti hakim garis dan wasit harus jujur kalau tidak, maka biasanya tidak mau mengakui hasil pertandingan.

Karenanya, dalam Pemilu pun harus diterapkan hal yang sama karena masyarakat tidak mau dicurangi. "Kalau baca sejarah maka tidak pernah ada rezim yang tidak diakui rakyat bertahan lama," katanya.

Terakit Hari Buruh itu sendiri, Prabowo menyatakan, kaum buruh merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia karena melahirkan produk-produk untuk bangsa dan rakyat. "Saudara-saudara pekerja adalah tulang punggung ekonomi nasional. Para buruh bersama petani dan nelayan menghasilkan produk untuk bangsa dan rakyat," ujarnya. Para buruh pantas disebut sebagai tulang punggung karena mereka telah mengeluarkan tenaga, keringat, dan energi untuk menghidupkan keluarganya setiap hari.

Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu sempat menyinggung banyak elit di Indonesia yang menjadi kaya, namun kekayaan itu diperoleh dengan cara mencuri uang dari rakyat Indonesia. "Kalau menjadi kaya karena mencuri dan mengakal-akali rakyat, menipu dan mengemplang utang, itu namanya berkhianat kepada bangsa dan rakyat," katanya pula.

Hadir dalam acara peringatan Hari Buruh tersebut anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Maher Algadri, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon, Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani dan mantan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli.