Brilio.net - Ribuan mahasiswa ikut dalam unjuk rasa di depan Gedung DPRP Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (23/9) malam. Mahasiswa berunjuk rasa lantaran menolak revisi UU KPK dan KUHP.

Sayangnya bentrok yang terjadi antara mahasiswa dengan polisi berakhir ricuh dan 92 mahasiswa dilaporkan terluka. Dilansir dari merdeka.com, berdasarkan daftar yang dipampang di area Universitas Islam Bandung (UNISBA), sebanyak 92 mahasiswa yang terluka.

Presiden Mahasiswa Unisba, Lutfi menyatakan korban tersebut berasal dari berbagai perwakilan universitas. Para korban berada dalam kondisi beragam, ada yang luka ringan hingga berat.

"Ada yang mengalami luka di bagian kepala dan harus mendapat jahitan, ada yang terluka akibat gas air mata. (korban luka) ada yang dirawat di RS Halmahera, RSHS, Srikandi dan Borromeus," kata Lutfi seperti dikutip dari merdeka.com, Selasa (24/9).

Jumlah korban luka dia prediksi bertambah, karena pendataan masih terus berlangsung. Pihaknya pun bersama perwakilan kampus dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) mendatangi polsek untuk mengecek mahasiswa yang diamankan polisi.

Berdasarkan pantauan merdeka.com pukul 22.55 WIB, ratusan mahasiswa masih berada di kampus Unisba. Ambulans terlihat hilir mudik ke dalam kampus. Saat ini Unisba menjadi pusat koordinasi korban aksi di Gedung DPRD Jabar.

Di sisi lain, korban luka pun dialami oleh sejumlah anggota kepolisian. Berdasarkan data dari Humas Polda Jabar, ada sembilan anggotanya yang mengalami luka saat mengamankan kericuhan saat demonstrasi. Luka yang dialami pun beragam, ada dari mulai memar hingga luka robek yang harus ditangani serius.

Pembubaran massa menggunakan water cannon dilakukan karena lemparan batu dari mahasiswa tidak lagi bisa dibendung meski polisi meminta koordinator aksi untuk menenangkan rekan-rekannya.

Kapolda Jabar Irjen Polisi Rudy Sufahriadi, menyampaikan bahwa sebagai pelayan masyarakat, polisi bertanggung jawab atas situasi kamtibmas.

"Harus diketahui oleh kita bersama tugas kepolisian tidaklah mudah, polisi tetap melaksanakan tugas sebagai pelayan masyarakat dan bertanggung jawab atas segala situasi Kamtibmas di wilayah Jabar," kata dia.

Selanjutnya Polda Jabar akan melakukan penyelidikan terkait kericuhan demo mahasiswa tersebut. Pasalnya, aksi tersebut awalnya kondusif namun berubah menjadi ricuh karena diduga ada provokasi oleh kelompok tertentu.