Brilio.net - Sejumlah ormas Islam merencanakan aksi demonstrasi besar-besaran Jumat 4 November mendatang. Aksi tersebut merupakan buntut dari insiden Ahok dan Al-Maidah ayat 51.   Presiden Joko Widodo pun merespons aksi demo besar-besaran yang dimotori oleh Habieb Rizieq tersebut.  

Jokowi bilang demonstrasi adalah hak demokratis warga. "Tapi bukan hak memaksakan dan bukan hak untuk merusak," kata Jokowi, seperti dikutip brilio.net dari laman kantor staf presiden, Senin (31/10).

Temui Prabowo, Jokowi dijamu nasi goreng dan diajak berkuda © 2016 brilio.net

Dalam pernyataannya, Jokowi juga mengatakan bahwa pemerintah menjamin hak menyampaikan pendapat juga mengutamakan ketertiban umum.

"Aparat keamanan sudah saya minta bersiaga dan melakukan tugas secara profesional jika ada tindakan anarkis oleh siapa pun," ujarnya

Seperti informasi aksi demo ini merupakan buntut dari pernyataan Ahok yang menyinggung surat Al Maidah ayat 51 dalam pembicaraannya saat di Kepulauan Seribu. Ahok dilaporkan ke Bareskrim Polri atas dugaan penistaan agama akibat pernyataannya itu.

Aksi ini nantinya akan dihadiri oleh beberapa tokoh, seperti Fadli Zon, Fahri Hamzah, Aa Gym, Ratna Sarumpaet, Munarman serta pemimpin ormas-ormas Islam yang digerakkan oleh Habieb Rizieq dkk.