Brilio.net - Sudah dua hari semenjak erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (04/12) kemarin. Erupsi tersebut mengakibatkan belasan korban jiwa meninggal dan puluhan orang luka-luka. Menurut laporan terbaru dari Pos Komando (Posko) tanggap Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, sebanyak 15 orang meninggal dunia akibat terjangan awan panas dari Gunung Semeru.

Selain itu jumlah warga yang hingga kini dinyatakan masih hilang sebanyak 27 orang. Kendati demikian, pengecekan dan validasi data terus dilakukan untuk memastikan status korban tersebut.

<img style=

foto: Liputan6.com/Arny Christika Putri

 

"Dari jumlah mereka yang meninggal dunia, sebanyak 8 jiwa teridentifikasi di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan 7 lainnya di Kecamatan Candipuro," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan KOmunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari.

Sampai detik ini, petugas masih melakukan operasi pencarian dan evakuasi kepada warga yang mungkin saja menjadi korban awan panas guguran Gunung Semeru. Dari semua data yang telah dihimpun oleh Posko yaitu sejumlah 5.205 jiwa terdampak erupsi, hilang 27 orang, dan meninggal 15 orang. Posko juga masih memperbarui data warga yang terdampak.

<img style=

foto: Liputan6.com/Arny Christika Putri

 

Sementara itu, warga yang mengungsi berjumlah 1.707 jiwa tersebar ke 19 titik. Posko menginformasikan sebaran penyintas sebagai berikut, Kecamatan Pronojiwo ada 9 titik pengungsian, Kecamatan Candipuro ada 6 titik pengungsian, dan Kecamatan Pasirian sebanyak 4 titik pengungsian.

Erupsi Gunung Semeru juga meluluh-lantahkan permukiman dan infrastruktur di beberapa kecamatan di Kabupaten Lumajang. Data sementara menyebutkan rumah yang terdampak berjumlah 2.970 unit, fasilitas pendidikan terdampak langsung ada 38 unit, dan 1 jembatan (Gladak Perak di Desa Curah Kobokan) rusak, sehingga akses jalan Lumajang - Malang terputus.

<img style=

foto: Liputan6.com/Arnaz Sofian

 

Seperti yang diketahui bersama, erupsi Gunung Semeru terjadi pada Sabtu (4/12) sore hari. Erupsi yang cukup besar itu akhirnya membuat setidaknya delapan kecamatan terkena dampak. Hingga kini petugas terus melakukan evakuasi dan memperbarui data korban.