Brilio.net - Upaaya pencarian korban dan bangkai pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh pada Senin (29/10) masih terus dilakukan tim gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, dan sejumlah instansi lain. Pesawat Lion Air JT 610 tujuan Cengkareng-Pangkal Pinang itu diketahui jatuh di peraiaran Karawang, Jawa Barat dengan mengangkut 189 penumpang.

Tragedi maut yang mengisahkan luka bagi keluarga yang ditinggalkan ini terus dalam upaya pencarian. Hari demi hari membuahkan hasil. Mulai dari ditemukan titik jatuh pesawat hingga penemuan korban dan barang-barang milik korban.

Diketahui, pada Kamis (1/11) benda yang sangat penting dalam dunia penerbangan, yaitu kotak hitam atau black box FDR telah berhasil ditemukan dan diangkat. Data-data yang terekam dalam benda orange tersebut sangat membantu dalam melakukan ivestigasi terhadap apa yang terjadi sebelum pesawat hilang kontak atau dinyatakan jatuh.

Hari ke hari jumlah kantong jenazah yang dikirimkan ke RS Polri juga terus mengalami meningkat jumlah. Namun dari hasil penemuan baru satu yang dapat teridentifikasi pada Rabu (31/10) atas nama Jannatun Cintya Dewi, asal Sidoarjo. Jannatun teridentifikasi dari sidik jari dan pencocokan data antermortem berupa kartu keluarga. Jenazah sudah diterima pihak keluarga.

Diketahui sebelumnya, Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri, Brigjen Arthur Tampi, saat jumpa pers bersama Kepala Basarnas Marsdya TNI Muhammad Syaugi mengatakan bahwa yang ditemukan selama pencarian adalah potongan tubuh manusia. Tak ada korban yang ditemukan utuh dalam pencarian tersebut. Walaupun demikian, identifikasi terus berjalan. Diharapkan satu persatu korban dapat teridentifikasi dan segera bisa diserahkan kepada pihak leuarga untuk disemayamkan.

Dari data yang dilansir brilio.net dari akun Twitter @SAR_NASIONAL, Kamis (1/11), memaparkan selama empat hari pencarian terdapat 65 kantong jenazah yang sudah dikirim ke RS Polri. Berikut hasil operasi SAR Lion Air JT610 diperairan Tajung Karawang, Jawa Barat.

Basarnas istimewa

1. Senin, 29 Oktober 2018.
Penanganan awal dihari jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, saat telah ditemukan titik jatuhnya pesawat, Basarnas langsung mengambil tindakan untuk mencari korban dan badan pesawat. Di hari pertama tersebut hasil operasi diawal ditemukan 10 kantong jenazah dan kemudian dilanjutkan dengan penemuan 14 kantong janazah. Total di hari pertama 24 kantong jenazah dikirimkan ke RS Polri untuk dilakukan identifikasi.

2. Selasa, 30 Oktober 2018.
Dihari kedua Basarnas mengumumkan sudah ada 24 kantong jenazah yang berhasil di evakuasi dari lokasi yang diduga sebagai titik pesawat Lion Air JT 610 jatuh. Saat mengummumkan mengenai pengumpulan kantong jenazah, selalu ditegaskan bahwa kantong jenazah berisikan potongan tubuh manusia dan bukan manusia utuh.

3. Rabu, 31 Oktober 2018.
Pada hari ketiga pencarian, Basarnas menemukan delapan kantong jenazah, yang langsung di terima oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri. Dnegan harapan dapat mempercepat identifikasi korban.

4. Kamis, 1 November 2018.
Kembali ditemukan sembilan kantong jenazah dan langsung diserahkan kepada pihal DVI Polri. Total penemuan kantorng jenazah di hari keempat sebanyak 65 kantong jenazah. Sejauh ini pencarian masih terus berjalan serta identifikasi terhadap korban pesawat Lion Air JT 610 masih terus dilakukan. Meskipun mengalami kendala, karena tak dapat dengan mudah mengidentifikasi jenazah, karena hampir semua kantong jenazah yang ditemukan merupakan potongan tubuh manusia.