Brilio.net - China telah menolak izin yang dilayangkan Badan Organisasi Dunia (WHO) untuk menyambangi gua kelelawar serta area peternakan satwa liar di sebelah Barat Wuhan. Dilansir brilio.net dari New York Post pada Rabu (13/10), diketahui China memblokir penyelidikan yang dilakukan WHO terkait wabah Covid-19.

Seperti yang diketahui, virus corona pertama kali terkuak di provinsi Wuhan, China pada Desember 2019 lalu. Virus tersebut merebak begitu cepat ke berbagai belahan dunia. Hingga saat ini, hampir 2 tahun mewabah, virus tersebut masih meresahkan banyak negara, termasuk Indonesia.

Sementara itu, ilmuwan WHO tengah mencari akses ke gua kelelawar dan kawasan satwa liar di Enshi di provinsi Hubei, China. Perjalanan itu ditujukan untuk mencari sampel yang dapat mengidentifikasi hewan yang berfungsi sebagai inang perantara, bagi virus yang diduga menyebar dari kelelawar menuju manusia.

China tolak WHO mengunjungi gua kelelawar © pexels.com

foto: pexels.com

Penolakan yang dilakukan China dikatakan sebagai salah satu bentuk penghindaran. Sebab jika penelitian tersebut dilanjutkan, WHO diduga tidak akan menemukan apapun mengenai kaitan kelelawar dengan virus corona. Hal ini diprediksi akan semakin merujuk kepada teori kebocoran lab yang kini semakin ramai disebut menjadi penyebab virus corona menyebar.

Selain itu, pasar di Enshi dilaporkan telah dilarang menjual hewan hidup sejak Desember 2019, tepatnya delapan hari sebelum China mengonfirmasi bahwa virus corona pertama yang terdeteksi di Wuhan. Kemudian, sebanyak enam pasar diperintahkan untuk ditutup pada Maret tahun lalu.

China tolak WHO mengunjungi gua kelelawar © pexels.com

foto: pexels.com

Sementara itu, Partai Komunis China masih mengatakan bahwa pandemi tersebut berasal dari tempat lain dan mendarat di Wuhan melalui makanan kemasan luar negeri. Sedangkan WHO kini masih meyakini bahwa gua tersebut menjadi jalur penyebaran Covid-19. Akan tetapi masih belum ada bukti nyata yang diperoleh karena China melarang WHO untuk mengunjungi gua tersebut.