Brilio.net - Mahfud MD terlihat datang ke Istana Kepresidenan pada Senin pagi (21/10). Ia datang mengenakan pakaian kemeja putih serta celana hitam. Kedatangannya ini dikaitkan dengan peluangnya ditawari kursi menteri di kabinet Jokowi. Selain Mahfud MD, tampak juga beberapa nama lain yang ikut merapat seperti Nadiem Makariem dan yang terbaru Wishnutama.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud Md mengakui dirinya diminta langsung oleh Presiden Jokowi untuk menjadi menteri di kabinet jilid II. Tapi Mahfud mengaku tak mengetahui jabatan apa yang akan diamanahkan Jokowi kepadanya. Hal ini dikatakan Mahfud usai bertemu Jokowi di Istana Merdeka Jakarta.

"Saya tadi dipanggil Pak Presiden. Intinya saya diminta beliau untuk menjadi salah seorang menteri, yang kalau tidak berubah akan dilantik besok lusa Rabu. Pagi sudah berkumpul di sini. Saya tidak diberitahu menteri apa," kata Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, seperti brilio.net lansir dari liputan6.com pada Senin (21/10).

Dia tak menjawab apakah posisi yang ditawari Jokowi adalah Menteri Hukum dan HAM. Kepada Jokowi, Mahfud menyatakan bahwa dirinya bersedia apabila dipercaya mengisi salah satu pos kementerian.

"Saya nyatakan bersedia. Saya nyatakan siap untuk negara. Tidak disebutkan, bisa di bidang hukum politik, agama juga, seperti yang selama ini diisukan. Menkumham pokoknya di bidang itu," ucap dia.

bocoran diungkap mahfud md © liputan6.com

foto: liputan6.com/Lizsa Egeham

 

Saat berdiskusi dengan Jokowi, kata Mahfud MD, keduanya lebih banyak mendiskusikan soal masalah pelanggaran HAM, pemberantasan korupsi hingga radikalisme dan hukum yang saat ini kurang bergigi. Sehingga, menurut Mahfud, harus bekerja keras menegakkan hukum dengan sebaik-baiknya dan penegakan hukum harus dimotori lembaga eksekutif.

"Kami diskusi masalah pelanggaran HAM, masalah hukum yang kurang menggigit bapak presiden memperhatikan betul-betul hasil survei di bidang penegakan hukum yang beberapa tahun turun. Soal pemberantasan korupsi di berbagai sektor ternyata bapak presiden punya data yang sangat detik dan terukur tentang apa-apa yang jadi masalah," jelas Mahfud.

Mahfud mengatakan, presiden sudah mengetahui banyak latar belakang dan sepak terjang dirinya di politik, birokrasi, dan profesional. "Itu memberi kesimpulan saya tidak perlu minta apa, presien sudah tahu, saya katakan siap," kata dia.

Selain itu, Mahfud MD juga menyebut pelantikan kabinet Jokowi akan dilakukan pada Rabu 23 Oktober 2019. Dia mengatakan, sebelum pelantikan, Jokowi akan memperkenalkan seluruh anggota kabinet yang baru pukul 07.00 WIB.

"Rabu jam 07.00 WIB, nanti diperkenalkan semua. Kalau ini kan dipanggil satu-satu. Jam 9 penyerahan SK (surat keputusan). Sesudah itu pelantikan," ujar Mahfud Md, Jakarta, Senin.