Brilio.net - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) usai membuka acara Hari Listrik Nasional ke-71 di JCC Senayan, Rabu (28/9), diserbu wartawan cilik. Menggunakan atribut lengkap dengan rompi bertuliskan Warcil Cordova Magazine dan kamera baik DSLR maupun tablet, ada yang menggunakan alat perekam, ada pula yang membawa kertas berisi daftar pertanyaan. Mereka pun melontarkan sejumlah pertanyaan kepada Wapres seputar kelistrikan. Para wartawan cilik ini berasal dari Sekolah Dasar Islam Terpadu Plus Cordova, Tangerang.

“Ayo, mau tanya apa kalian?” ujar Kalla.

Mendapat kesempatan itu, salah seorang wartawan cilik perempuan langsung melontarkan pertanyaan. “Apa pesan Bapak agar anak-anak Indonesia bisa menghemat listrik?” tanyanya.

Wartawan Cilik © 2016 brilio.net




Kalla pun menjawab dengan lugas menggunakan bahasa yang bisa dimengerti anak-anak. Kalla meminta mereka berhemat lewat hal-hal kecil seperti mematikan lampu kamar apabila tidak digunakan atau nggak pernah lupa mematikan televisi ketika meninggalkan rumah. “Jangan pakai listrik kalau tidak perlu, jangan main gadget terus. Karena nanti kau charger terus,” ucap Wapres.

Setelah mendapat jawaban Kalla, salah seorang wartawan cilik laki-laki langsung melontarkan pertanyaan yang agak serius. “Apa harapan bapak untuk listrik Indonesia di masa depan?” tanya wartawan cilik tadi.

Kali ini, Kalla tidak langsung menjawab. Malah balik bertanya pada para wartawan cilik tadi. “Saya tanya kamu dulu, karena masa depan kamu yang punya bukan saya. Apa harapan kamu?” tanya Wapres.

Wartawan Cilik © 2016 brilio.net




Si wartawan cilik tadi langsung menjawab agar kondisi listrik di masa depan lebih baik dari sekarang. Lalu Kalla kembali bertanya. “Jadi sekarang kurang bagus? Bagaimana bagusnya yang kau suka?” tanya Kalla.

“Nggak pernah mati lampu terus di semua daerah. Daerah terpencil juga dapat listrik,” jawabnya.

“Bagus-bagus. Jadi tidak mati lampu dan daerah terpencil dapat listrik. Itu harapanmu yah, bagus lah jawab sendiri,” ucap Kalla menutup sesi wawancara dengan para wartawan cilik itu.