Brilio.net - Tanggal 28 Oktober setiap tahunnya selalu diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Kamu tentu masih ingat pelajaran sejarah saat sekolah jika pada tangga 27-28 Oktober 1928 dilaksanakan Kongres Pemuda II?

Kongres Pemuda II itu merupakan kongres pergerakan pemuda Indonesia yang melahirkan keputusan yang memuat ikrar untuk mewujudkan cita-cita berdirinya negara Indonesia.

Nah, kamu masih ingat nggak siapa saja tokoh yang berperan di balik Sumpah Pemuda? Yuk tes ingatanmu dengan melihat 8 tokoh yang dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (28/10):

1. Soegondo Jojopoespito.

tokoh sumpah pemuda © 2016 brilio.net

foto: smppiussp.blogspot.co.id

Mungkin inilah sosok yang paling banyak dikenal dalam Kongres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah Pemuda. Ya, Soegondo Jojopoespito merupakan Ketua Kongres Pemuda II. Pemimpin kelahiran 1905 ini merupakan salah satu aktivis Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia yang kemudian membuatnya ditunjuk menjadi ketua Kongres Pemuda II.

2. Muhammad Yamin.

tokoh sumpah pemuda © 2016 brilio.net

foto: pusakaindonesia.org

Ia adalah salah satu pencetus Kongres Pemuda II, namun posisinya malah menjadi sekretaris. Meski dicalonkan sebagai ketua, ia tak terpilih lantaran berasal dari Jong Sumatranen Bond. Padahal saat itu Kongres Pemuda membutuhkan pemimpin yang dianggap sangat netral. Muh. Yamin jugalah yang merumuskan teks Sumpah Pemuda dan selalu mengusung Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.

3. Soenario Sastrowardoyo.

tokoh sumpah pemuda © 2016 brilio.net

foto: Wikipedia

Menyebut nama Sastrowardoyo, kamu pasti bakal langsung teringat dengan Dian Sastrowardoyo. Ya, Dian memang cucu dari penasihat di Kongres Pemuda II ini. Soenaryo merupakan pengacara yang aktif membela para aktivis kemerdekaan. Dalam Kongres Pemuda II, Soenario juga menyampaikan pidato dengan tema Pergerakan Pemuda dan Persatuan Indonesia.

4. Wage Rudolf Soepratman.

tokoh sumpah pemuda © 2016 brilio.net

foto: kebudayaanindonesia.net

Nama WR Supratman pasti tak asing lagi untuk masyarakat Indonesia. Pada Kongres Pemuda II itulah WR Supratman memperkenalkan lagu ciptaannya yang kini menjadi lagu kebangsaan Indonesia. Kala itu, lagu Indonesia Raya dimainkan WR Supratman menggunakan biola.

5. Djoko Marsaid.

tokoh sumpah pemuda © 2016 brilio.net

foto: biografi-tokoh-ternama.blogspot.co.id

Posisi wakil ketua tentu menjadi penting setelah adanya ketua. Djoko Marsaid merupakan wakil ketua pada saat Kongres Pemuda II berlangsung. Djoko adalah perwakilan dari Jong Java.

6. Amir Syarifuddin.

tokoh sumpah pemuda © 2016 brilio.net

foto: Wikipedia

Perwakilan dari Jong Batak ini dipercaya menjadi bendahara dalam Kongres Pemuda II. Ia merupakan aktivis pergerakan anti-Jepang yang pernah terancam hukuman mati. Ia banyak menyumbang pemikiran cerdasnya untuk merumuskan Sumpah Pemuda.

7. Sarmidi Mangoensarkoro.

tokoh sumpah pemuda © 2016 brilio.net

foto: mangunsarkoro.wordpress.com

Merupakan pembicara para Kongres Pemuda II pada hari kedua tanggal 28 Oktober 1928. Bersama dengan Poernomowoelan, ia berbicara membahas masalah pendidikan. Sarmidi Mangoensarkoro berpendapat anak harus mendapat pendidikan kebangsaan serta mendapat keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Selain itu, anak juga harus dididik secara demokratis.

8. Sie Kong Liong.

tokoh sumpah pemuda © 2016 brilio.net

foto: ikanmas1337.blogspot.co.id

Ia punya peran besar dalam berhasilnya Kongres Pemuda II. Bagaimana tidak, pemondokan yang menjadi tempat berkumpul serta menyelenggarakan Kongres Sumpah Pemuda II adalah miliknya. Pemondokan yang penting untuk Kongres Pemuda II ini sekarang menjadi Museum Sumpah Pemuda.

Selain 8 nama tersebut, tentunya masing ada banyak nama yang berperan dalam Kongres Pemuda, baik sebagai panitia, peserta, maupun orang-orang di balik terlaksananya KOngres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah Pemuda. Di antara nama itu seperti Johan Mohammad Cai (Jong Islamieten Bond), R. Katjasoengkana (Pemoeda Indonesia), R.C.I. Sendoek (Jong Celebes), Johannes Leimena (Jong Ambon), Mohammad Rochjani Su'ud (Pemoeda Kaoem Betawi) yang menjadi para pembantu panitia Kongres Pemuda II.