Brilio.net - Beberapa waktu lalu dunia maya sempat dihebohkan dengan kejadian seorang sopir yang tetap memaksa membayar tunai di pintu tol meski sudah ada kebijakan non tunai.

Padahal, cara pembayaran non tunai bukanlah hal baru. Kebijakan ini sejatinya sudah digaungkan sejak 14 Agustus 2014 silam oleh Bank Indonesia. Sedangkan pola non tunai di seluruh jalan tol secara nasional mulai diberlakukan sejak 31 Oktober 2017.

Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Rhenald Kasali menilai, sistem pembayaran yang berlaku harus bisa mengakomodir keberagaman masyarakat Indonesia. Ada golongan masyarakat yang sudah siap mengadopsi sistem non tunai dengan cepat karena memiliki teknologi yang diperlukan. Misalnya, telepon seluler pintar. Di sisi lain ada golongan yang masih memiliki keterbatasan.

Non Tunai  © 2017 brilio.net

Karena itu, Rhenald menjelaskan, arah Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) sebenarnya untuk mengurangi penggunaan transaksi tunai bukan menghilangkannya.

“Orang Indonesia dari dulu dual economy. Ada orang yang sudah siap cashless. Ada orang yang belum siap. Jadi, ekonomi tunai tetap akan jalan,” kata Rhenald dalam sebuah diskusi GNNT di Jakarta beberapa waktu lalu.

Karena sudah diterapkan secara nasional sejak akhir Oktober lalu, mestinya sih kemacetan di pintu tol bisa dikurangi. Namun nggak bisa dipungkiri di beberapa ruas tol masih saja terjadi antrean panjang.  

Non Tunai  © 2017 brilio.net Rhenald Kasali

Nah untuk menguranginya, Rhenald memberikan 8 tips melatih kesabaran pengguna jalan tol.

1. Sabar dan tenangkan hati

Antrian panjang akan terurai lebih cepat kalau kita tertib dan tidak pindah-pindah jalur antrean.

2. Teman seperjalanan meski nggak semobil

Ingatlah semua orang punya hak yang sama untuk menggunakan jalan tol. Kita sama-sama butuh pertolongan kalau ada musibah atau kesulitan. Jadi pandang saja mereka sebagai “teman seperjalanan” walaupun tak semobil.

3. Berpandangan positif saja

Kalau ada yang grasa-grusu atau pindah-pindah jalur, itu tandanya mereka sedang dalam emergency sehingga bisa kita dahulukan. Mungkin ada penumpangnya atau keluarganya yang sedang sakit, kebelet pipis, atau akan ketinggalan pesawat. Relakan saja.

4. Selalu siapkan kartu tol dengan saldo yang cukup ya

Miliki kartu tol, e-money atau yang sejenisnya agar selalu terisi. Siapkan sebelum berangkat. Gerakan Nasional Non Tunai baik lho untuk kita semua.

5. Peduli pada penjaga pintu tol dong

Ingatlah, semakin hari bekerja di pintu tol semakin kurang nyaman karena polusi kendaraan kita semakin banyak dihisap petugas yang melayani kita. Mereka juga punya hak bekerja di ruang yang lebih nyaman. Menurut Jasa Marga mereka antara lain akan dipindahkan ke control room dan anak-anak perusahaan.

6. Ganti kartu tol yang lama

Kalau kartu sering lambat bereaksi di gardu tol, segera ganti dengan yang lebih baru. Besar kemungkinan kartu kamu sudah mengalami gangguan, atau microchips-nya jadul. Akibatnya lambat.

7. Pakai OBU

Kalau mau lebih cepat pakailah OBU (on board unit) yang banyak dijual online, tinggal masuk jalur yang relatif lebih sepi dan tanpa harus gesekkan kartu

8. Hal baru nggak selalu mudah lho

Kalau antrean menjadi lebih panjang, maka ingatlah, tak ada hal baru yang selalu mudah. Every beginning is always difficult and time consuming. Selalu butuh waktu adaptasi.