Brilio.net - Sebuah video pengakuan joki vaksin buat geger media sosial. Pria asal kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan menyebut dirinya telah 16 kali menerima suntikan vaksin. Sosok bernama Abdul Rahim itu bahkan menggantikan orang lain untuk mendapatkan vaksin. Tak tanggung-tanggung, ia pun menerima bayaran ratusan ribu rupiah dalam aksinya itu.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya Abdul Rahim, saya telah melakukan vaksinasi 14 orang pengganti. Adapun suntikan yang saya disuntikkan 16 kali. Adapun upah yang saya terima itu antara Rp 100 ribu sampai dengan Rp 800 ribu, sekian," ucap Abdul Rahim dalam video viral tersebut.

Video yang ramai di jagat maya itu lantas mendapat respons dari pihak kepolisian. Dilansir brilio.net dari Liputan6.com pada Rabu (22/12), Abdul Rahim telah diperiksa oleh pihak Polsek Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang pada (17/12) kemarin. Kini kasus joki vaksin ini masih terus diproses oleh pihak kepolisian. Berikut fakta selengkapnya dalam ulasan brilio.net dari Liputan6.com pada Rabu (22/12).

1. Mengaku menjadi joki vaksin.

Fakta joki vaksin © pexels.com

foto: pexels.com

Berdasarkan video yang beredar di media sosial, Abdul Rahim mengaku bahwa dirinya memang menjalankan peran sebagai joki vaksin. Ia mengaku telah 16 kali disuntik vaksin dengan 14 kali di antaranya ia menjadi pengganti orang lain. Dari aksi tersebut, Abdul menerima bayaran dengan jumlah bervariasi. Mulai dari Rp 100 ribu sampai dengan Rp 800 ribu.

2. Diperiksa oleh kepolisian.

Fakta joki vaksin © pexels.com

foto: pexels.com

Video yang beredar luas di internet itu pun sampai kepada pihak Polsek Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang. Abdul Rahim pun diperiksa usai kabaer terkait videonya sampai kepada piak Polsek Watang Sawitto.

"Jadi begini, anggota saya dapat informasi ada orang berkali-kali divaksin. Cuma kita dengar informasi kita panggil dia datang dan sempat kita interogasi," kata Kapolsek Watang Sawitto AKP Muhammad Yusuf Badu, Senin (20/12).

3. Sempat ditahan pihak kepolisian.

Fakta joki vaksin © pexels.com

foto: pexels.com

Tak hanya dalam video, Abdul Rahim juga mengaku telah menjadi joki vaksin saat berhadapan dengan polisi. Pihak kepolisian pun sempat menahan Abdul Rahim, akan tetapi pada akhirnya ia dipulangkan. Hal ini lantaran belum ada pihak yang merasa dirugikan dengan tindakannya tersebut.

"Dia dipulangkan keesokan harinya. Kapolres bilang, nanti kalau ada yang melapor kita serahkan ke Satgas Covid-19," ucap Yusuf seperti dilansir brilio.net dari Liputan6.

4. Keluarga mengaku Abdul Rahim mengidap gangguan kejiwaan.

Fakta joki vaksin © pexels.com

foto: pexels.com

Dinas Kesehatan Kabupaten Pinrang juga ikut turun tangan usai pria 49 tahun itu viral. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pinrang, Dyah Puspita Dewi menerangkan, pihaknya telah menemui Abdul Rahim dan keluarganya. Dijelaskan bahwa pihak keluarga mengaku Abdul Rahim mengidap gangguan Kejiwaan.

"Dari pengakuan pihak keluarga bahwa yang bersangkutan mengidap gangguan kejiwaan atau ODGJ," kata Dyah.

5. Pihak Dinas Kesehatan masih memeriksa lebih lanjut.

Fakta joki vaksin © pexels.com

foto: pexels.com

Walaupun pihak keluarga mengaku Abdul mengidap gangguan jiwa, namun Dyah masih membutuhkan pembuktian lebih jelas. Melihat hal itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Pinrang sendiri akan memeriksa kejiwaan pria yang mengaku joki vaksin itu untuk memastikan hal tersebut.

"Itu perlu pembuktian," tutur Dyah.

6. Pihak RW sebut Abdul tak mengalami gangguan kejiwaan.

Fakta joki vaksin © pexels.com

foto: pexels.com

Bantahan mengenai pengakuan keluarga Abdul Rahim disampaikan oleh sang ketua RW. Mulyadi menyebut bahwa warganya merupakan orang normal yang kerap bergaul. Dalam kesehariannya, Abdul Rahim dikatakan sebagai seorang pengangguran. Abdul Rahim pun bahkan mengandalkan bantuan dari teman-temannya untuk hidup.

"Dia itu normal, tidak ada gangguan kejiwaan. Seperti orang kebanyakan dia bergaul di sini sudah lama. Rumah yang dia tinggali itu milik warga Kecamatan Lembang, dititip untuk dijaga. Waktu masuk ke rumah dia lapor ke saya sebagai ketua RW," lanjutnya.

7. Kementerian Kesehatan RI berikan tanggapan.

Fakta joki vaksin © pexels.com

foto: pexels.com

Usai video pengakuan joki vaksin beredar di media sosial. pihak Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) juga memberikan tanggapan singkatnya. Siti Nadia Tarmizi sebagai juru bicara Kemenkes, menjelaskan bahwa pihaknya sedang melakukan konfirmasi terkait kebenaran kasus itu. "Sedang dikonfirmasi ke Sulsel ya," ujar Nadia.