Brilio.net - Masyarakat kembali dikejutkan dengan kabar pembunuhan sadis yang menewaskan satu keluarga. Kasus tersebut terjadi di Perumahan Taman kota Permai II, di Kecamatan Periuk, Kota Tangerang. Tiga anggota keluarga yang tinggal di salah satu rumah ditemukan tewas bersimbah darah. Pembunuhan sadis ini diketahui pertama kali oleh warga setempat pada Senin (12/2) sore.

Pembunuhan yang terjadi satu keluarga di Tangerang ini menewaskan ibu dan dua anaknya. Diketahui korban bernama Emma (40) dan dua anak perempuan bernama Nova (19) dan Tiara (11). Ketiga korban ditemukan tertelungkup sambil berpelukan di kasur. Sementara tubuhnya telah berlumuran darah akibat luka bacok di beberapa bagian tubuh.

Pada ruangan lain, ditemukan korban luka yang diketahui merupakan suami dari Emma. Pria bernama Muktar Efendi alias Habib ini ditemukan terluka dan segera dilarikan ke RS Asih Tangerang hingga dirujuk ke RS Polri Kramat Jati.

Kasus pembunuhan satu keluarga ini menyita perhatian publik. Pihak kepolisian masih mendalami kasus tersebut untuk mencari tahu motif pembunuhan sadis. Brilio.net telah merangkum dari berbagai sumber pada Selasa (13/2), fakta-fakta kasus pembunuhan satu keluarga di Tangerang.

1. Pelakunya suami korban.

pembunuhan satu keluarga © 2018 brilio.net

foto: merdeka.com

Dihubungi brilio.net melalui sambungan telepon, Selasa (13/2), Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Harry Kurniawan, menyebutkan pihak kepolisian telah menetapkan tersangka dari kasus pembunuhan satu keluarga ini adalah Muktar Efendi alias Habib. Saat ini, pria yang tak lain adalah suami korban itu masih terbaring sakit.

2. Emma dan Habib baru menikah kurang lebih satu tahun.

pembunuhan satu keluarga © 2018 brilio.net

foto: merdeka.com

Berdasarkan keterangan dari Kapolres Metro Tangerang Kota menyebutkan bahwa korban dalam hal ini Habib telah membina rumah tangga dengan Emma kurang lebih satu tahun. Sebelumnya, Emma merupakan janda dengan dua orang anak. Rumah yang sekarang menjadi lokasi pembunuhan tersebut telah ditempati Emma dan anak-anaknya selama 7 tahun.

3. Motif ekonomi jadi faktor pembunuhan.

pembunuhan satu keluarga © 2018 brilio.net

foto: merdeka.com

Motif pembunuhan yang dilakukan Habib kepada istri dan anak tirinya ini disebakan faktor ekonomi. Dari keterangan tersangka, Harry mencoba menggali informasi terkait kronologi kejadian. "Tiga hari sebelum kejadian, istri tersangka meminta dibelikan mobil. Sempat terjadi percekcokan dalam beberapa hari hingga akhirnya sang suami membunuh istri dan anak-anaknya," jelas Harry.

4. Tetangga sempat mendengar suara keributan dari rumah korban.

pembunuhan satu keluarga © 2018 brilio.net

Menurut kesaksian para tetangga, rumah keluarga Efendi dan Emma sempat terjadi keributan pada dini hari. "Ada tetangga sekitar pukul 03.00 WIB mendengar suara jeritan anak perempuan dari dalam rumah korban," kata Kapolsek Jatiuwung Kompol Eliantoro Jalmaf dikutip merdeka.com.

Warga sekitar sempat menaruh rasa curiga hingga akhirnya melaporkan kepada ketua RT. Kemudian para warga mencoba untuk masuk dan mencari tahu ke Blok 6 nomor 5 atau rumah korban. Warga menyebutkan pintu rumah korban dalam kondisi tak terkunci pada 15.00 WIB. Kemudian tetangga menemukan Emma dan kedua anaknya tak bernyawa. Sementara suaminya, Habib, ditemukan masih bernapas dan penuh dengan luka bacokan di leher dan perut.

5. Habib mendapat perawatan dan sempat kritis.

pembunuhan satu keluarga © 2018 brilio.net

Dalam kasus ini, Habib, yang akhirnya ditetapkan tersangka, kondisinya sempat kritis sehingga harus mendapat perawatan medis di RS Polri.

6. Ditemukan barang bukti seperti senjata tajam.

pembunuhan satu keluarga © 2018 brilio.net

foto: merdeka.com

Puslabfor Polres Tangerang yang menyisir lokasi kejadian menemukan beberapa barang bukti untuk diamankan, di antaranya baju dan senjata tajam yang diduga digunakan pelaku.