Brilio.net - Banyak dari kamu pasti sering mengonsumsi minuman yang dikemas dalam karton (Used Beverage Cartons/UBC). Tapi, pastikan ya kamu membuang sampah kemasan tersebut di tempat yang benar. Jangan dibuang sembarangan. namun tahukah kamu bahwa sampah kemasan karton tersebut punya nilai ekonomi yang cukup tinggi loh.   

Hanya saja saat ini masyarakat harus terus diedukasi menangani pengelolaan sampah UBC. Alasan ini pula yang membuat Tetra Pak Indonesia meluncurkan booth edukasi interaktif di Taman Pintar, sebuah kawasan dan tujuan rekreasi edukasi di Yogyakarta belum lama ini.

Nah seperti apa booth edukasi interaktif yang membuat kamu semakin paham cara mengolah sampah UBC, berikut faktanya.

1. Kampanye #LipatLetakLepas

Booth edukasi © 2020 brilio.net

Lewat kampanye #LipatLetakLepas, instalasi ini mengajak masyarakat melakukan pengelolaan sampah yang tepat. Disamping itu cara ini bisa membantu pengembangan ekonomi sirkuler yang tidak hanya membantu melestarikan bumi tetapi juga berpotensi menciptakan lapangan kerja dan membuka peluang bagi masyarakat.  

“Kami menghargai Tetra Pak atas kontribusi dan upayanya dalam mengatasi masalah pengelolaan sampah dan daur ulang di Yogyakarta dan di daerah lain di Indonesia. Instalasi baru ini sejalan dengan upaya kampanye dan daur ulang kami di sini,” ujar Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi.

2. Proses pembuatan kemasan

Booth edukasi © 2020 brilio.net

Instalasi ini menyajikan perjalanan kemasan karton Tetra Pak mulai dari mempelajari bahan-bahan penyusun karton hingga memahami apa yang dilakukan paska konsumsi. Pengunjung juga bisa belajar tentang pemanfaatan sumber daya secara bertanggung jawab, proses 3L #LipatLetakLepas, daur ulang karton dan produk akhir apa yang dapat dihasilkan dari daur ulang kemasan karton bekas minum.

“Kami akan terus mengedukasi dan menginformasikan kepada konsumen tentang pentingnya memilah sampah seperti kemasan karton bekas minum (UBC). Dengan berbagi lebih banyak tentang apa yang membuat karton Tetra Pak dan kemampuan daur ulangnya, konsumen bisa mendapatkan informasi yang lebih baik,” kata Reza Andreanto, Sustainability Manager Tetra Pak Indonesia.

3. Terbuat dari bahan alam

Booth edukasi © 2020 brilio.net

Sebagai informasi, lebih dari 70 persen karton Tetra Pak terbuat dari kertas karton yang berasal dari hutan yang dikelola secara bertanggung jawab dan sumber terkontrol lainnya. Artinya bisa didaur ulang dan dijadikan berbagai produk seperti kertas daur ulang, lembaran atap dan furnitur.

“Indonesia adalah salah satu negara penghasil kertas terbesar di ASEAN dan negara ini mengimpor sekitar 4,5 juta ton limbah kertas untuk dijadikan bahan baku industri penghasil kertas. Hal ini merupakan sebuah bukti bahwa kemasan karton bekas minum memiliki potensi yang sangat besar,” lanjut Andreanto.

4. Makin mengedukasi masyarakat

Booth edukasi © 2020 brilio.net

Kepala Taman Pintar Yogyakarta Afia Rosdiana menekankan pentingnya edukasi pengelolaan sampah sembari mempertunjukkan booth kepada para peserta. “Dengan rata-rata satu juta pengunjung per tahun, manajemen Taman Pintar percaya bahwa booth edukasi ini akan membantu memperkuat upaya edukasi pengelolaan sampah dan akan berdampak positif bagi masyarakat kami di Yogyakarta dan di Indonesia,” ujar Afia.

5. Memanfaatkan aplikasi sampah organik

Booth edukasi © 2020 brilio.net

Bukan Cuma membuka booth edukasi, Tetra Pak juga mengumumkan kemitraan baru mereka dengan Rapel, sebuah mitra pengumpul sampah rumah tangga dan industri sesuai permintaan. Rapel adalah aplikasi online yang dapat diunduh pengguna yang memungkinkan mereka untuk menjual sampah anorganik yang sudah dipilah ke dalam kategori dan masih memiliki nilai, seperti kemasan karton bekas minum.

Sampah tersebut kemudian akan dijual kepada kolektor atau agen pengepul sampah yang menjadi mitra aplikasi, di mana baik pengguna maupun pengumpul akan mendapatkan poin yang dapat mereka tukarkan dengan berbagai hadiah.

Booth edukasi © 2020 brilio.net

“Kolaborasi dengan Tetra Pak Indonesia tidak hanya akan membantu membawa aplikasi inovatif kami ke lebih banyak konsumen, tetapi juga akan membantu pengelolaan sampah dan pengurangan timbulannya di Yogyakarta serta berkontribusi terhadap implementasi ekonomi sirkuler,” kata Marta Yenni, Liaison Assitant Rapel.

6. Daur ulang lebih banyak sampah UBC

Booth edukasi © 2020 brilio.net

Booth interaktif dan kolaborasi dengan RAPEL adalah bagian dari upaya Tetra Pak Indonesia yang lebih luas untuk mengembangkan ekosistem pengelolaan sampah yang kuat dengan melibatkan pelanggan, perusahaan pengelolaan limbah, pendaur ulang, pemerintah daerah, asosiasi industri, dan pemasok peralatan. Dengan tujuan untuk mendaur ulang lebih dari 13.000-ton kemasan karton bekas minum tahun depan, Tetra Pak berharap dapat melibatkan lebih banyak mitra daur ulang serta mendorong kegiatan pemilahan di sumbernya lebih jauh di Jawa dan Bali.