Brilio.net - Kasus pembunuhan dan pembakaran suami dan anak tiri masih terus bergulir. Polisi terus menginterogasi tersangka utama, yakni Aulia Kesuma alias AK (45). Diketahui Aulia tega membunuh suami, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan Pradana alias Dana (23).

Perbuatan keji AK mendapatkan sorotan masyarakat. Aulia Kesuma, otak utama kasus ini mengaku aksi keji dilakukannya karena terlilit utang. Kini dia mengaku menyesali segala perbuatannya tersebut.

Tak disangka, ulahnya itu terinspirasi dari sinetron. Pengakuan ini terungkap setelah polisi terus mendalami kasus pembunuhan sadis itu. Selain itu, Aulia membuat pengakuan mengejutkan lainnya.

Berikut beberapa pengakuan terbaru Aulia Kesuma kepada pihak kepolisian, seperti brilio.net rangkum dari Merdeka.com pada Rabu (4/9).



1. Sempat merasa lega usai bunuh suami dan anak.


Aulia Kesuma mengaku sempat merasa lega setelah menghabisi nyawa Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan M Adi Pradana (23). Percaya diri, dia yakin utangnya yang menumpuk hingga Rp 10 miliar bisa terlunasi dengan tewasnya Pupung dan Dana.

"Jujur maksudnya, lega iya saya sempat mengucap Alhamdulillah dalam hati saya lepas dari utang saya yang begitu saya benar-benar menghimpit saya. Rp 200 Juta per bulan itu cari dari mana," kata Aulia saat ditemui di Mapolda Metro Jaya.

Bukan tanpa sebab, kegelisahan Aulia akan utang yang menumpuk sudah dirasa sedari lama. Sayang, kegelisahan itu membuatnya berpikir untuk menghabisi nyawa Pupung berikut Dana. Niatan muncul setelah Lebaran beberapa bulan lalu.



2. Tak bergaya hidup glamour.


Kegelisahan Aulia Kesuma diakui sempat ditumpahkan kepada Gege, keponakan Pupung Sadili. Kepada keponakannya yang bermukim di Bandung, Jawa Barat itu, Aulia berdalih memiliki utang banyak bukan karena punya gaya hidup glamour alias doyan foya-foya.

"Itu saya inget banget Lebaran kedua, saya ajak curhat dengan mas Gege. Saya bilang, saya sebenarnya enggak nuntut banyak, selama saya nikah dengan pak Edi, bolehlah nanti dibuktikan sama orang-orang yang pernah ikut, pernah enggak saya sekali berfoya-foya, beli perhiasan, saya beli baju mahal, sepatu mahal, pernah enggak," dalihnya.

"Dari dulu penampilan saya seperti ini bukan karena saya posisi di penjara, memang saya enggak pernah seperti wanita lain yang layaknya punya uang banyak, itu enggak. Saya memang seperti ini dari dulu dan saya siap dibuktikan," katanya.



3. Terinspirasi dari sinetron.


Pembunuhan dan pembakaran terhadap Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan M Adi Pradana yang dilakukan Aulia Kesuma karena terinspirasi dari tayangan sinetron. Awalnya setelah dibunuh, dia menjatuhkan mobil ke jurang untuk menghilangkan jejak.

"Ya jadi memang karena kepanikan-kepanikan yang saya terima, jadi akhirnya saya sama Kalvin itu pun waktu perjalanan sesungguhnya kita tidak tahu arah, bukan kita menuju di sana (TKP), enggak. Kita itu ya mungkin karena kebanyakan nonton sinetron atau bagaimana, kita tadinya berpikir gini loh. Kita tidak berpikir sampai meledak sampai Kalvin luka bakar kan. Jadi kita maunya api kecil nyala setelah itu mobilnya kita dorong ke jurang," kata Aulia di Polda Metro Jaya.



4. Kesal karena Edi Chandra hanya santai di rumah.


Aulia Kesuma mengaku tega menghabisi suami serta anak tirinya Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan M Adi Pradana alias Dana karena utang Rp 10 miliar dari dua bank sejak 2013. Utang itu muncul usai keduanya melangsungkan pernikahan pada 2011. Aulia mengatakan, pinjaman itu untuk membuka usaha restoran suaminya. Namun bisnis itu gagal.

Aulia semakin dongkol dengan perilaku suaminya yang seakan-akan lepas tangan. Sebab, menurut Aulia, suaminya itu hanya bersantai-santai di rumah, sementara dirinya yang bertugas mencari nafkah.

"(Rasakan hasil usaha restoran?) Ya iyalah setiap hari dia duduk manis di rumah, dia makan, dia pegang HP, dia ke sana ke sini sama teman-temannya, itu hasil dari mana," katanya.



5. Bayaran untuk pembunuh.


Aulia Kesuma alias AK mengaku spontan akan membayar empat orang eksekutor suaminya dan anak tirinya, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili alias ECP, dan M Adi Pradana alias Dana alias D sebesar Rp 500 juta. Namun, dirinya saat itu hanya sanggup bayar Rp 100 juta per orang eksekutor.

"Ya sebenarnya waktu itu spontanitas kalau masalah Rp 500 juta dan tidak bilang Rp 500 juta kali 4. Kejadian sesungguhnya saya bilang, saya cuma sanggup bayar 100 juta per orang, pada waktu itu mereka menyanggupi," kata Aulia di Polda Metro Jaya.

"Di tengah jalan yang namanya RP itu kesurupan, dan tidak jadi ikut. Pas lagi perjalanan itu yang namanya Ajis ngomong, Rp 200 juta sanggup enggak mba. Ya sudahlah Rp 200 juta kalau di kali 4 masih cukup," sambungnya.

Dalam pembayaran, Aulia mengakui kalau saat itu tak punya uang. Dia berani menjanjikan uang sebesar itu setelah dua aset bangunan milik suaminya disita oleh bank.