Brilio.net - Yogyakarta menjadi tujuan banyak turis lokal dan mancanegara saat liburan panjang. Kota Pelajar ini memang terkenal dengan daerah wisatanya yang beragam. Mulai dari wisata alam seperti pantai hingga mal hits ada di sini. Wisata andalan seperti Malioboro, Candi Prambanan, dan lain-lain menjadi magnet bagi turis.

Sayangnya, banyak juga masyarakat yang mengeluhkan kondisi Yogyakarta saat musim liburan. Macet dan mahalnya makanan bagi turis membuat warga pikir-pikir saat mengunjungi kota ini.

Dilansir dari berbagai sumber, Selasa (26/12) ini 5 keluhan warga saat liburan di Yogyakarta.

1. Rp 150.000 untuk sekali putar odong-odong di alun-alun Kidul, Yogyakarta.

keluhan warga yogyakarta © 2017 brilio.net

foto: YouTube/@dikinreyhananda

Pada 2016, seorang warga mengeluhkan tarif mahal saat bermain wahana odong-odong di alun-alun Kidul, Yogyakarta. Wahana berupa kendaraan hias ini pada hari biasa hanya dipatok seharga Rp 25.000 saja.

Saat dikonfirmasi brilio.net Sabtu (31/12/16), pemilik akun Facebook Tanto mengungkapkan bahwa tarif tinggi tersebut karena jalanan yang macet sehingga waktu tempuh odong-odong yang lama. Biasanya sekali putar odong-odong bisa menghabiskan waktu 10 menit. Tapi karena macet, waktu tempuh odong-odong mencapai 30 menit.

2. Harga makanan di warung lesehan tidak masuk akal.

keluhan warga yogyakarta © 2017 brilio.net

foto: wikimedia.org

Tak hanya odong-odong, harga makanan di warung lesehan Malioboro juga pernah disorot. Pada momen lebaran tahun 2017, sebuah warung lesehan di Malioboro mematok harga tidak wajar. UPT Malioboro sendiri sudah bergerak untuk mengatasi permasalahan ini. Pemilik warung tersebut bersedia mengembalikan sisa uang tersebut. Tak hanya itu, warung tersebut sempat dilarang berjualan karena sudah beberapa kali melakukan pelanggaran serupa.

3. Tarif Rp 20.000 sekali parkir.

keluhan warga yogyakarta © 2017 brilio.net

foto: Facebook/@infocegatanjogja

Banyaknya pengunjung membuat banyak juru parkir membuat kantong parkir ilegal di jalanan Yogyakarta. Salah satu kasus yang mencuat selama liburan natal 2017 adalah kasus parkir Rp 20.000 di alun-alun utara Yogyakarta. Warga kemudian membagikan pengalamannya di media sosial dan menjadi viral. Warga dengan akun Wiwik Shopie Wiwik Shopie tersebut menyebut biaya parkir yang dikenakan 'nuthuk' atau mencekik alias kemahalan.

Kasus ini mendapat tanggapan dari Pemerintah Kota Yogyakarta. Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menegaskan praktik tersebut liar.

"Yang terjadi ini (tarif parkir nuthuk di Alun-alun Utara) kayaknya mereka yang tidak mendapatkan surat tugas," ujar Heroe, Selasa (26/12).

"Jadi mereka masuk kategori yang liar," imbuhnya.

Padahal tarif parkir resmi untuk mobil yakni Rp 2.000. Tarif ini diatur dalam Perda No 5 Tahun 2012 Tentang Retribusi Jasa Umum. 

4. Parkir sembarangan.

keluhan warga yogyakarta © 2017 brilio.net

foto: Facebook/@infocegatanjogja

Karena tidak ada parkir, banyak pengemudi yang meninggalkan kendaraannya di badan jalan. Salah satu warganet memposting foto sebuah mobil yang parkir sembarangan di group Info Cegatan Jogja, beberapa waktu lalu.

"Kemarin terjadi kemacetan parah di jln Kotagede di sekitar WS dgn antrian cukup panjang. Setelah diselidiki ternyata gara2 mobil parkir di badan jalan yg jelas2 jln tersebut sempit dan ramai kendaraan sehingga merugikan orang lain yg mau lewat," tulis akun Facebook @agungsetiawan.

Dalam postingannya terlihat mobil tersebut memenuhi badan jalan yang sudah sempit. Brilio.net sudah berusaha untuk menghubungi pemilik akun Facebook @agungsetiawan tapi belum ada jawaban mengenai foto ini.

5. Trotoar dijadikan lahan parkir.

keluhan warga yogyakarta © 2017 brilio.net

foto: Facebook/@infocegatanjogja

Lagi-lagi parkir mobil menjadi masalah. Kali ini, trotoar dipakai sebagai tempat parkir sebuah hotel di Yogyakarta. Akun Facebook @arifwicaksono membagikan sebuah foto di group Info Cegatan Jogja, beberapa waktu lalu.

"Pie ki lur. Trotoar malah nggo parkir mobil," tulisnya dalam postingan tersebut. Dalam postingan tersebut terlihat badan mobil yang memakan badan trotoar. Pejalan kaki terpaksa melewati jalan untuk melintasi kawasan tersebut. Pemilik akun @arifwicaksono sendiri belum bisa dikonfirmasi saat dihubungi oleh brilio.net.