Brilio.net - Tindakan aparat yang melakukan razia terhadap hal-hal yang dinilai berbau komunis beberapa hari ini semakin gencar. Di antaranya razia penjual buku, kaos, maupun berbagai atribut bersimbol palu arit.

Polres Ternate juga resmi menahan dua aktivis Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Maluku Utara, Adlun Fiqri dan Supriyadi Sawai karena mengenakan kaos dengan akronim PKI, Selasa (10/5). Padahal akronim kaos tersebut adalah singkatan dari Pecinta Kopi Indonesia.

phobia palu arit PKI © 2016 brilio.net

Selain itu, polisi menyita kaos kampanye Melawan Lupa Munir dan kaos kampanye HAM lainnya. Buku-buku terbitan Insist, Marjin Kiri, Resist koleksi Adlun juga disita karena dianggap buku-buku komunis.

Sebelum kasus penahanan dua aktivis itu, ada beberapa kasus razia lain yang dilakukan oleh aparat. Berikut lima kasus razia akibat phobia simbol palu arit di beberapa daerah, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Sabtu (14/5):

1. Pembubaran peringatan World Press Freedom Day 2016 AJI Yogyakarta

phobia palu arit PKI © 2016 brilio.net

foto: merdeka.com

Aparat kepolisian membubarkan kegiatan peringatan World Press Freedom Day 2016 dan Pemutaran Film Pulau Buru Tanah Air Beta di kantor Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Selasa (3/5) malam. Pembubaran itu dilakukan dengan dalih acara tersebut belum meminta izin kepada aparat kepolisian. Tak hanya itu, mereka juga menganggap film yang akan diputar mengajarkan komunisme.

2. Razia buku kiri di Shooping Center Yogyakarta

phobia palu arit PKI © 2016 brilio.net

foto: infojalanjalan.com

Tak hanya kaos, buku-buku yang dianggap menyebarkan paham kiri juga ikut dirazia. Kejaksaan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyita sebuah buku berjudul Sejarah Gerakan Kiri Indonesia untuk Pemula di toko buku Shopping Center, Yogyakarta. Buku tersebut disita karena dianggap memutarbalikkan sejarah terkait Partai Komunis Indonesia (PKI).

Namun, Assintel Kejati DIY Joko Purwanto membantahnya. Pihaknya tidak mengambil begitu saja tetapi membeli buku tersebut seharga Rp 200 ribu.

3. Toko penjual baju gambar palu arit di Blok M & Depok digerebek

phobia palu arit PKI © 2016 brilio.net

foto: merdeka.com

Razia terhadap berbagai hal yang dianggap berbau komunis atau yang mengandung gambar palu arit juga dilakukan di Jakarta. Tim gabungan Kepolisian Daerah Metro Jaya dan Intelgab Kodam Jaya meringkus penjual kaos Kreator berlogo palu arit di Mal Blok M Square, Jakarta Selatan, Minggu (8/5). Dalam penggerebekan itu ditemukan satu lusin kaos palu arit sebagai barang bukti. Petugas pada saat itu juga mengamankan sang pemilik toko yang bernama Mahdi Ismed.

4. Kodim Jakarta Timur sita buku dan kaos

phobia palu arit PKI © 2016 brilio.net foto: merdeka.com

Kodim 0505 Jakarta Timur pada Selasa (10/5) lalu, menyita buku karya Sulistiyo Hermawan yang berjudul Palu Arit di Ladang Tebu.  Buku itu disita dari sebuah toko di wilayah Dewi Sartika, Jakarta Timur. Sampul buku itu terdapat gambar palu arit sehingga dinilai patut diamankan agar tak menimbulkan keresahan. Tak hanya buku, mereka juga menyita kaos dengan gambar serupa.

5. Razia buku di Tegal, Jawa Tengah

phobia palu arit PKI © 2016 brilio.net

foto: Antara

Tak hanya di Yogyakarta dan Jakarta, razia terhadap buku yang dianggap berbau PKI juga dilakukan di Tegal, Jawa Tengah. Kodim 0712 Tegal, Jawa Tengah mengamankan puluhan buku di pameran buku murah yang digelar di sebuah mal di Kota Tegal, Rabu (11/5). Buku-buku tersebut diamankan, karena dianggap bisa menyebarkan paham komunis. Terdapat lima judul buku yang diamankan, yaitu Siapa Dalang G30S? Fakta dan Rekayasa, G30S Menurut Kesaksian Para Pelaku, Komunisme ala Aidit (kisah PKI di bawah kepemimpinan DN Aidit 1950-1965), Siapa yang Memanfaatkan Letkol Untung? (Menguak Konspirasi Gerakan 30 September), dan Kabut G30S Menguak Peran CIA, M16 dan KGB; The Missing Link G30S Misteri Sjam Kamaruzzaman dan biro Chusus PKI.