Brilio.net - Aksi 22 Mei yang dilakukan di depan gedung Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) berlangsung ricuh. Massa melempar batu dan juga kembang api. Di tengah massa yang ricuh, ternyata ada enam penyusup. Mereka memiliki senjata ilegal dan juga merencanakan pembunuhan.

Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian menyebut empat tokoh nasional atau pejabat negara yang menjadi target pembunuhan dari enam tersangka, adalah Wiranto (Menko Polhukam), Luhut B Panjaitan (Menko Kemaritiman), Budi Gunawan (Kepala BIN) dan Gories Mere (Stafsus Presiden bidang intelijen dan keamanan).

Dilansir brilio.net dari Liputan6.com, Rabu (29/5), Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut pengamanan terhadap Presiden Jokowi ditingkatkan. 

pengamanan jokowi  © 2019 brilio.net berbagai sumber

foto: Liputan6

 

"Pasti lah (pengamanan ditingkatkan). Kita nggak boleh abai," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (28/5).

Moeldoko mengatakan, meski tak ada ancaman, pengamanan terhadap Kepala Negara tak boleh kendor. Usai kerusuhan 22 Mei, mantan Panglima TNI itu memastikan Jokowi akan tetap melakukan tugas kepresidenan seperti biasa.

Jokowi akan tetap melakukan kunjungan kerja ke daerah ataupun luar Indonesia. Bahkan, menurut dia, setelah Lebaran nanti kunjungan kerja ke daerah akan banyak dilakukan.

"Iya tetap (normal). Nggak keganggu. Mungkin setelah hari raya meningkat lagi," ujarnya.

Moeldoko mengaku dirinya juga menjadi salah satu target pembunuhan. Dia menuturkan kini mendapat pengamanan ekstra dengan dikawal oleh dua anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

"Tadinya saya nggak suka dikawal-kawal gitu, sekarang apa boleh buat karena banyak yang mengingatkan ya udah. Dua orang saja," ucap dia.