Brilio.net - Kamu pernah mendengar istilah elevator pitch? Istilah elevator pitch sering dilakukan mereka yang bergelut di dunia usaha rintisan (startup) untuk menarik audience atau calon investor.

Elevator pitch adalah pitching yang dilakukan dengan singkat. Ya durasinya kira-kira setara dengan waktu yang dibutuhkan lift atau elevator untuk naik satu lantai. Singkat banget kan? Tapi di sinilah tantangannya.

Oh iya. Sekarang ini pitching nggak cuma dilakukan para pelaku startup lho. Pola ini juga kerap digunakan di dunia kerja, khususnya untuk merekrut karyawan baru. Jadi buat kamu yang lagi sibuk mencari pekerjaan, nggak ada salahnya deh mulai membuat pitching semenarik mungkin.   

Yacademy-13 © 2017 brilio.net (brilio.net)

Ingat, persaingan di dunia kerja saat ini sangat ketat lho. Kamu mesti punya strategi brilian bagaimana membuat pitching yang menarik. Jangan sampai, saat pitching si perekrut malah mengantuk, bingung atau tidak paham dengan apa yang kamu sampaikan. Kamu juga mesti punya kelebihan dan keunikan dibanding pesaing. Misalnya dengan memiliki sertifikat dunia digital.

Biar nggak lupa, yang perlu diingat waktu menyampaikan pitching sangat singkat. Ya kurang dari 2 menit. Idealnya sih satu menit. Jadi sebisa mungkin panjang bahan materi pitching kamu harus 150-250 kata.

Yacademy-13 © 2017 brilio.net (cloudfront.net)

Yang perlu juga diperhatikan, meski harus disampaikan dalam waktu singkat, bukan berarti  saat pitching kamu harus terburu-buru. Kamu harus tetap nyaman.  Kamu harus punya trik menyampaikan hal yang spesifik dan fokus tentang diri kamu. Jangan bertele-tele. Fokuslah pada hal spesifik.

Nah, bagaimana caranya membuat materi pitching yang baik saat perekrutan, berikut tujuh langkah yang perlu kamu lakukan sebelum melakukan pitching.

1. Utarakan siapa kamu

Yacademy-13 © 2017 brilio.net (thebalance.com)

Nah di sini kamu hanya perlu menulis satu kalimat tentang siapa dirimu. Nggak usah panjang lebar deh. Paparan yang panjang tentang profil kamu sangat mungkin kurang menarik buat perekrut. Contohnya bisa seperti ini, “Saya adalah lulusan Universitas X yang sedang berusaha mengembangkan diri lewat pekerjaan.”

2. Berikan kesan yang baik

Yacademy-13 © 2017 brilio.net (wisebread.com)

Saat pitching bukan hanya soal bagaimana kamu menyajikannya. Pastikan setiap kata yang terucap tepat sasaran. Selain itu, pitching juga harus disampaikan dengan bahasa yang menarik. Buatlah kesan yang baik saat pitching. Sikap kamu juga harus bersahabat. Misalnya dengan sapaan yang ramah. Usahakan bahasa tubuh kamu harus tenang. Jangan sampai muncul kesan kamu tertekan saat menyampaikannya.

3. Jelaskan keunikan dan kelebihan yang kamu miliki

Yacademy-13 © 2017 brilio.net (Yacademy)

Ini yang mungkin membuat kamu berbeda dengan pesaing. Kamu harus bisa menunjukkan jika kemampuanmu berbeda. Misalnya, selain mengantongi ijazah formal kamu juga memiliki sertifikat berstandard internasional di dunia digital seperti Yscore. Nah tentu saja untuk menjelaskan kelebihan kamu ini cukup dengan satu atau dua kalimat saja.

4. Siapkan “amunisi” tambahan atau rencana B

Yacademy-13 © 2017 brilio.net (shutterstock)

Nah langkah ini perlu kamu siapkan ketika perekrut mulai tertarik dengan kelebihan kamu yang mengantongi sertifikat. Kamu mesti menyiapkan “amunisi” tambahan untuk menjelaskan langkah-langkah yang akan kamu kerjakan dengan sertifikasi yang kamu miliki. Paling tidak kamu bisa menguraikan secara singkat tentang strategi digital yang bisa kamu kerjakan ketika bisa diterima di perusahaan tersebut. Nah mulai sekarang persiapkan deh kemampuan kamu melalui Yscore.