Brilio.net - Hari Darmawan, bos Matahari yang dijuluki pelopor ritel modern di Indonesia ditemukan mengambang dan tersangkut batu dalam kondisi meninggal pada Sabtu (10/3) pagi di kawasan Sungai Ciliwung, Bogor.

Setelah ditemukan, jenazah dibawa ke RSUD Ciawi oleh pihak kepolisian. Semula beredar kabar, jenazah pria yang juga bos Taman Wisata Matahari (TWM) Cisarua, Bogor tersebut akan diotopsi tapi ternyata hanya divisum. Hasilnya menunjukkan penyebab meninggalnya Hari karena terpeleset. Hasil visum ini menampik dugaan sebelumnya yakni pembunuhan.

Selain fakta penyebab meninggalnya pria 78 tahun tersebut, berikut dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Sabtu (10/3), empat fakta tutup usia pria bernama lahir Tan Tjan Hok tersebut.

1. Sempat dinyatakan hilang sejak Jumat (9/3) sore.

Hari dinyatakan hilang sejak Jumat (9/3) sore. Hari ini, Sabtu (10/3) pukul 06.30, jasadnya ditemukan di Sungai Ciliwung dengan jarak sekitar 100 m dari lokasi diduga hilangnya korban, setelah dilakukan pencarian bersama-sama karyawan maupun tim SOAR Rafting TWM.

Polisi meyakini korban terpeleset dan terseret Sungai Ciliwung di samping vila miliknya di Desa Leuwi Malang sekitar pukul 20.00 WIB.

"Dari awal kami sudah menduga korban jatuh ke sungai lalu terseret. Karena ditemukan ada jejak kaki korban di bibir sungai," kata Kapolsek Cisarua Kompol Ijang Yusuf Taojiri di rumah duka Sinar Asih, Bondongan, Kota Bogor sebagaimana dikutip dari merdeka.com.

2. Ada luka sobek di kening.

Taojiri menyampaikan hasil olah TKP, "Cuma luka sobek di kening diduga terbentur batu saat terbawa arus."

Sementara itu, beberapa barang pribadi korban ada yang hilang, ada pula yang masih ada. Barang yang hilang seperti handphone diduga hanyut terbawa arus lantaran celana korban sudah tercabik, sedangkan barang yang masih ada berupa dompet dan cincin.

3. Rencana persemayaman.

Hari akan disemayamkan di Rumah Duka Kertha Semadi Blok VIP di Jalan Cargo Permai, Ubung Kaja, Denpasar, Bali. Hal ini berdasarkan permintaan keluarga. Sang istri dan anaknya bernama Susana memang tinggal di Bali.

4. Waktu persemayaman dan kremasi.

Ilham Fadjriansyah, juru bicara keluarga Hari menyatakan bahwa jenazah Hari akan diterbangkan ke Bali besok Minggu (11/3) pukul 05.00 WIB. Selanjutnya jenazah akan dikremasi pada Kamis, 15 Maret 2018.

Sementara ini, pihak keluarga sedang menunggu seluruh keluarga almarhum dari Makassar, Sulawesi Selatan berkumpul.