Brilio.net - Seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2018 telah selesai dilaksanakan. Meski demikian, banyak cerita dari para peserta yang masih tersimpan. Salah satunya adalah sulitnya menjawab pertanyaan di serangkain tes yang dilewati. Termasuk tes karakteristik pribadi (TKP) yang menjadi momok bagi peserta tes CPNS dibanding tes wawasan kebangsaan (TWK) dan tes intelegensia umum (TIU).

Usai menggelar tes CPNS di seluruh Indonesia, pemerintah saat ini kembali mempersiapkan proses rekrutmen pegawai. Tapi kali ini bukan untuk CPNS. Melainkan, Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK/P3K). Pendaftaran tahap I seleksi PPPK ini akan mulai dibuka pada Februari.

Menurut Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokras (PAN-RB), Syafruddin, dalam tes ini yang akan diprioritaskan adalah tenaga honorer khususnya guru. Hal ini disebabkan karena banyaknya tenaga guru honorer yang tidak bisa mengikuti tes CPNS dikarenakan terkendala usia.

"Tetap guru. Guru honorer. Karena guru honorer itu banyak yang tidak bisa ikut CPNS karena umurnya sudah lewat. Kalau P3K tidak mensyaratkan umur," tegasnya seperti brilio.net kutip dari laman merdeka, Selasa (12/2).

Sistem pendaftaran PPPK dilakukan secara terintegrasi lewat portal nasional Sistem Seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (SSCASN) yaitu sscasn.bkn.go.id. Laman ini dapat diakses secara serentak sejak tanggal 8 Februari 2019.

Meski sudah bisa diakses sejak tanggal 8 Februari lalu, namun situs ini belum bisa dipakai secara maksimal. Menurut pantauan brilio.net, situs sscasn.bkn.go.id ini baru bisa diakses homepage-nya saja. Sementara untuk pendaftaran dan lain-lain belum dapat diakses.

Lalu apa penyebabnya? Padahal situs SSCASN ini sudah dibuka sejak tanggal 8 Februari lalu. Berikut ini deretan alasannya seperti brilio.net lansir dari laman merdeka pada Selasa (12/2).

1. Baru homepage sscasn.go.id yang dapat diakses sejak 8 Februari 2019.

alasan situs pppk tidak bisa diakses © sscasn.bkn.go.id

foto: sp3k.bkn.go.id

Kepastian dibukanya pendaftaran tes PPPK ini disampaikan oleh Menteri PAN-RB, Syafruddin. Ia megatakan kalau pendaftaran ini sudah bisa dilakukan sejak pekan pertama bulan Februari. Selanjutnya diketahui bahwa portal sscasn.bkn.go.id ini sudah mulai bisa diakses dari tanggal 8 Februari 2019.

Meski demikian, baru homepage dari laman sscasn.bkn.go.id saja yang bisa diakses. Sedangkan untuk pendaftaran dan informasi lainnya masih belum bisa diakses. Menurut imbauan yang tertulis di bagian registrasi, pendaftaran akan dibuka mulai tanggal 10-16 Februari 2019.

 

2. Belum diterbitkan Peraturan Menteri PANRB terkait teknis rekruitmen PPPK.

alasan situs pppk tidak bisa diakses © sscasn.bkn.go.id

foto: sp3k.bkn.go.id

Kepala Seksi Penyajian Informasi dan Penyusunan Tabel Referensi PNS BKN, Elin Cahyaningsih, menanggapi hal ini. Ia mengatakan kalau sebenarnya sistem yang digunakan untuk proses seleksi PPPK sudah sepenuhnya siap. Tetapi saat ini BKN masih menunggu terbitnya Permen PAN-RB.

"Kami sudah siap secara sistem, kami tunggu dari PANRB," ujar dia di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (11/2).

 

3. BKN masih menunggu data-data dari instansi soal calon peserta seleksi PPPK.

alasan situs pppk tidak bisa diakses © sscasn.bkn.go.id

foto: sp3k.bkn.go.id

Selain itu, BKN juga masih menunggu data-data dari kementerian dan lembaga-lembaga terkait serta dinas di daerah terkait calon peserta PPPK. "Kami masih tunggu data dari THL-TB (tenaga harian lepas dan tenaga bantu) pertanian, tenaga kesehatan dan tenaga pendidik," jelasnya.

 

4. Sistem masih dimatikan.

alasan situs pppk tidak bisa diakses © sscasn.bkn.go.id

foto: sp3k.bkn.go.id

Untuk itu, meski situs sudah bisa diakses namun link pendaftaran tes PPPK ini masih dimatikan. Meski demikian, begitu Permen PANRB terbit, maka situs tersebut bisa diakses secara optimal.

"Saat ini kami mematikan link-ya tapi sistem sudah siap semua. Tapi begitu sudah ada Permen-nya kami buka," tegasnya.