Brilio.net - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan nama baru untuk vorona, dari nCoV-2019 menjadi Covid-19. Virus ini dideteksi sebagai SARS-CoV-2 oleh Komite Internasional tentang Taksonomi Virus. Update terkini hingga Senin (30/3) sudah mencapai 722.196 orang terinfeksi Corona. Sejumlah 33.976 dinyatakan meninggal dunia, 151.766 orang sembuh.

Indonesia juga tak luput dari wabah ini. Hingga Senin (30/3), sudah ada 1.285 orang warga Indonesia terjangkit Corona. Angka yang cukup signifikan mengingat pada awal Maret lalu baru ada dua orang WNI (Warga Negara Indonesia) yang terkena.

Persebaran Corona yang kian merebak, membuat WHO menetapkan virus ini sebagai pandemi global. Dilansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) melalui kbbi.kemdikbud.go.id, pandemi secara umum bisa diartikan wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografi yang luas.

Lepas dari itu, seluruh masyarakat diminta untuk tidak panik. Namun tetap harus waspada dan terus menjaga kesehatan diri. Supaya lebih waspada, setidaknya masyarakat harus tahu apa itu Corona dan istilah-istilah apa saja yang ada di dalamnya.

Berikut beberapa istilah terkait Corona yang pelu kamu tahu, brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Senin (30/3).

1. Covid-19

Covid-19 memiliki arti kata Co yakni corona, Vi yakni virus dan D yakni disease atau penyakit. Kemudian ditambahkan angka 19, yakni 2019 mewakili tahun munculnya virus Corona. Seperti diketahui, wabah itu dilaporkan ke WHO pada 31 Desember 2019.


2. SARS-CoV-2

SARS-CoV-2 adalah virus yang terkandung pada Corona. Sedangkan corona hanyalah nama untuk penyakitnya.

"Referensi WHO menyatakan bahwa nama penyakit adalah COVID-19. Penyebabnya virus yang namanya SARS Coronavirus tipe 2 atau kalau digampangkan (contoh lain), penyakitnya tifus penyebabnya kuman yang namanya salmonella," kata Achmad Yurianto, Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI dilansir dari Liputan6.com.


3. ODP

ODP singkatan dari Orang dalam Pemantauan. ODP biasanya belum menunjukkan tanda-tanda sakit, namun pada umumnya ODP ini dipantau karena pernah melakukan kontak atau interaksi dengan pasien Corona.


4. PDP

PDP singkatan dari Pasien dalam Pengawasan. Pasien yang menunjukkan beberapa gejala Corona, seperti batuk, pilek, demam, dan sesak napas akan mendapatkan pengawasan. Status PDP ini setingkat lebih tinggi daripada ODP.


5. KLB

KLB atau Kejadian Luar Biasa virus Corona. KLB timbul ketika di suatu wilayah terdapat kejadian sakit atau kematian dalam jumlah banyak dalam kurun waktu tertentu. Bisa juga karena wilayah tersebut disinyalir sebagai titik terjadinya wabah. Contoh KLB di Indonesia ialah Solo, setelah ada satu orang meninggal karena Corona.


6. Suspect

Suspect atau terduga adalah pasien yang sudah menunjukkan gejala corona. Menurut Achmad Yurianto, Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, pasien suspect akan diambil spesimennya dari dinding belakang hidung, dan mulut.

Saat di rumah sakit ia akan dilakukan bronkoskopi, guna mengambil cairan dari saluran napas. Kemudian dilanjutkan dibawa ke laboratorium untuk diperiksa.


7. Lockdown

Full lockdown bisa diartikan orang-orang harus tinggal di rumah atau di tempat mereka berada saat ini. Hal ini bertujuan untuk mencegah mereka bisa pergi ke berbagai tempat yang dikhawatirkan akan membahayakan.

Dilansir dari Marriam-Webster, lockdown bisa diartikan sebagai kondisi darurat di mana orang tidak boleh masuk atau keluar dari area tertentu yang dilarang. Bisa juga dari suatu bangunan selama situasi yang mengancam atau berbahaya.


8. Klaster

Klaster ialah sistem yang kerap dipakai untuk mengelompokkan atau membuat kategori dari mana penyebaran virus dimulai. Mulai dari waktu, tempat, dan kejadian. Dilansir dari South China Morning Post, biasanya ini terjadi ketika pasien yang positif virus corona melakukan kontak dengan banyak orang. Sedangkan sub-kluster adalah turunan kelompok dari klaster yang diteliti.


9. Imported Case

Istilah ini memiliki makna orang yang sudah terkena virus Corona saat berada di luar negeri.

"Karena itu kita saling mewaspadai, inilah ketentuan internasional untuk masing-masing negara, memperkuat batas masuk," jelas Achmad Yurianto, Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI dikutip dari Liputan6.com.


10. Spesimen

Menurut KBBI, spesimen memiliki arti bagian dari kelompok atau bagian dari keseluruhan. Dengan begitu spesimen berarti adalah contoh atau sempel dari keseluruhan bagian atau kelompok organisme (tumbuhan, bakteri, hewan, jamur, alga, dan virus).


11. Social Distancing

Dilansir dari The Atlantic, social distancing merupakan tindakan yang bertujuan mencegah orang sakit melakukan kontak dalam jarak dekat dengan orang lain. Hal ini bertujuan untuk mengurangi peluang penularan virus.

Sedangkan menurut Center for Disease Control (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, social distancing adalah menjauhi perkumpulan, menghindari pertemuan massal, dan menjaga jarak antar-manusia.


12. Hand sanitizer

Hand sanitizer adalah salah satu cairan untuk membersihkan bagian tubuh, biasanya untuk tangan dari kuman. Hand sanitizer pada umumnya terbuat dari alcohol dan triclosan, yang berfungsi sebagai antiseptik.


13. Fasyankes

Fasyankes singkatan dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Melansir dari persi.co.id, Fasyankes adalah alat dan atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan. Baik itu secara promotif, preventif, kuratif, maupun rahabilitatif. Dan hal ini dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, atau masyarakat.


14. Masker N95

Masker N95 merupakan salah satu jenis masker anti-polusi. Masker ini bisa digunakan untuk menyaring debu, jamur dan bisa juga melindungi diri dari asap. Dilansir dari Merdeka.com, masker ini dapat juga menyaring polutan dan partikel halus sampai 95 persen.


15. Epidemi.

Dilansir dari Verywellhealth, epidemi memiliki makna kenaikan tiba-tiba angka kejadian dalam sebuah kasus penyakit lebih dari biasanya.


16. Pandemi

Pandemi tak lain adalah penyebaran epidemi di seluruh negara hingga benua. Penyebaran ini akan berdampak pada banyak orang di seluruh dunia.


17. Screening pasien

Screening pasien merupakan istilah dari pemisahan sekelompok orang dari kelompok lainnya. Terkait dengan virus corona, sekelompok orang yang telah diperiksa akan segera dipisahkan dari orang yang sehat.


18. Hazmat suit

Hazmat suit ialah alat pelindung diri, kerap digunakan saat orang mengevakuasi pasien virus Corona. Pelindung ini dipercaya dapat melindungi diri dari paparan virus. Biasanya pakaian ini digunakan oleh mereka pekerja medis.


19. Endemis

Menunjukkan kehadiran atau prevalensi konstan suatu penyakit dalam skala populasi geografis.


20. Hiperendemis

Gambaran tingkat penyakit yang jauh tinggi dibandingkan dengan populasi lain. Misalnya, HIV adalah hiperendemis di beberapa daerah di Afrika, sedangkan seperlima orang dewasa menderita penyakit tersebut, dan endemis di Amerika yang menginfeksi 1 dari 300 orang.


21. Community spread

Berbeda halnya dengan kluster yang dapat teridentifikasi dengan jelas. Itu tidak berlaku pada community spread. Orang yang tertular melalui cara community spread, tidak bisa diketahui kapan, di mana, dan bagaimana ia bisa tertular virus Corona. Pada umumnya kasusu ini terjadi pada tempat-tempat umum, pada transportasi umum dan mall misalnya.

 

22. Comorbidity

Dilansir dari huffpost, comorbidity adalah ketika seseorang mempunyai lebih dari satu penyakit atau kondisi. Sebagai contoh, jika pasien memiliki tekanan darah tinggi dan diabetes kemudian terkena Covid-19, maka mreka disebut memiliki comorbidity. Orang yang memiliki comorbidity memiliki risiko komplikasi lebih tinggi jika terserang Covid-19.


23. Coronavirus

Istilah 'coronavirus' dan 'Covid-19' sering digunakan secara bergantian. Coronavirus sebenarnya adalah keluarga virus, beberapa di antaranya menyebabkan penyakit pada manusia, dan beberapa di antaranya tidak. Coronavirus yang sedang dikhawatirkan saat ini bernama SARS-CoV-2.Virus ini menyebabkan penyakit yang bernama Covid-19.


24. Pekerjaan penting.

Pekerjaan penting adalah semua pekerjaan untuk menjaga agar masyarakat tetap 'berjalan' (ekonomi). Ini terkait dengan karyawan yang diminta untuk tetap ke tempat kerja, bahkan ketika semua orang telah diperintahkan untuk tinggal di rumah.

Apa yang dianggap sebagai pekerjaan penting dapat bervariasi, tergantung pada kekhawatiran lokal dan sifat daruratnya. Tetapi pada umumnya kasus ini mencakup staf rumah sakit dan penegak hukum, serta orang-orang yang bekerja di pompa bensin, toko kelontong dan apotek.


25. Melandaikan kurva

Pada saat ini, masyarakat sering mendengar istilah melandaikan kurva. Ini menggambarkan status hasil kesehatan masyarakat. Menunjukkan gambar garis kurva, apa yang akan terjadi tanpa langkah-langkah kesehatan proaktif. Begitu juga sebaliknya, melandaikan kurva pada dasarnya berarti memperlambat penyebaran penyakit, karena jika semua orang sakit sekaligus, itu akan membanjiri sistem rumah sakit.


26. Masa inkubasi.

Masa inkubasi adalah jarak waktu antara tertular virus dan menunjukkan gejala. Corona memiliki rentan waktu antara 2 hingga 14 hari, dengan jumlah waktu rata-rata sekitar 5 hari. Orang yang terinfeksi dapat menyebarkan penyakit sebelum menunjukkan gejala. Maka dari itu perlu adaanya karantina diri dan jaga jarak dengan orang lain demi mencegah penularan corona.


27. Kelainan imun.

Tubuh membutuhkan imun untuk bisa melawan beragam virus, bakteri, dan kuman. Apabila orang tersebut punya kelainan imun, ia akan lebih mudah tertular corona. Dilansir dari huffpost, kondisi yang dapat menyebabkan kelainan imun termasuk penyakit jantung, penyakit paru-paru, diabetes dan HIV / AIDS. Kemoterapi dan steroid juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh seseorang.


28. Isolasi

Isolasi adalah proses memisahkan orang yang sakit dengan COVID-19 dari orang lain, untuk menghentikan penyebaran penyakit.


29. Gejala ringan

Gejala ringan Covid-19 terasa seperti pilek, demam, batuk, dan radang paru-paru. Tetapi kasusu ini tidak sampai pada titik di mana kamu perlu dirawat di rumah sakit. Sebuah kasus dianggap parah ketika kamu membutuhkan oksigen atau ventilator untuk bernapas. Kasus-kasus kritis ini dapat mengakibatkan kegagalan pernapasan atau kegagalan multi-organ.


30. Strategi mitigasi

Strategi mitigasi adalah persiapan yang dapat dilakukan masyarakat untuk memperlambat penyebaran penyakit dan melindungi diri. Langkah-langkah ini termasuk menutup sekolah, membatasi pertemuan publik dan, dan lain sebagainya.


31. Outbreak

Outbreak memiliki definisi yang sama dengan epidemi, tapi jarang digunakan untuk membatasi geografis.

Wabah adalah ketika ada peningkatan tajam dalam jumlah orang yang sakit dengan satu penyakit, tetapi kasus-kasus ini tetap di satu daerah. Jika wabah menyebar ke wilayah yang lebih luas, itu menjadi epidemi, dan jika menyebar ke seluruh dunia, itu menjadi pandemi.


32. Operasi tidak penting

Operasi tidak penting disebut juga operasi elektif. Ini adalah prosedur bedah yang tidak harus dilakukan segera.


33. Karantina

Karantina digunakan untuk orang yang tidak sakit Covid-19, tetapi telah terpapar dengan pasien. Karantina ialah menjaga orang-orang yang mungkin sakit terpisah dari orang lain, untuk mencegah mereka dari menyebarkan penyakit secara tidak sadar.


34. Respirator

Sebuah respirator dapat menyaring udara yang sudah kamu hirup, menghilangkan partikel dan kontaminan seperti bakteri, virus, jamur dan asap. Secara umum, respirator dapat sekali pakai atau memiliki filter yang dapat ditukar. Untuk petugas kesehatan, respirator menawarkan perlindungan vital. Penting bagi petugas untuk menggunakan respirator petugas kesehatan yang benar dan sesuai. Respirator ini juga bisa terpasang pada masker.


35. Tetap di tempat

Tetap di tempat atau stay in place, adalah keadaan 'berlindung di satu tempat'. Mengacu pada kondisi di mana tidak ada yang diizinkan meninggalkan rumah, kecuali menjalankan tugas seperti pergi ke toko kelontong atau apotek.


36. Ventilator

Ventilator adalah 'mesin' penggerak udara di dalam paru-paru. Mesin ini dipasang untuk pasien yang secara fisik tidak dapat bernapas. Pasien Covid-19 yang paling kritis juga membutuhkan ventilator.