Brilio.net - Kebanyakan dari kita pasti sudah sering ke pasar swalayan. Tapi pernahkah kita memperhatikan mengapa semua barang di pasar swalayan ditempatkan di atas rak sedemikian rupa? Termasuk menempatkan barang-barang pada posisi tertentu.

Penempatan itu merupakan trik agar pengunjung bisa membelanjakan uangnya lebih banyak dari apa yang seharusnya mereka beli. Mungkin banyak dari kita yang awalnya sudah merencanakan membeli sesuatu dari rumah, tapi begitu sampai di pasar swalayan justru membeli barang yang sebenarnya belum terlalu kita butuhkan. 

Ternyata untuk menempatkan barang di posisi tertentu, banyak swalayan yang menggunakan jasa psikolog bisnis dan pakar marketing. Tujuannya itu tadi, agar orang bisa membelanjakan lebih banyak uangnya dari yang mereka inginkan.

Tentu saja, pengunjung harus jeli untuk menghemat uang mereka ketimbang tergoda belanja untuk keperluan yang sebetulnya tidak terlalu dibutuhkan. Tapi, begitulah cara bisnis swalayan berjalan dan kita tak pernah menyadarinya. Berikut 3 trik swalayan untuk merayu pengunjung berbelanja lebih banyak dan begini cara mengatasinya. 

1. Posisi menempatkan produk

Trik Supermarket © 2019 brilio.net Cassie.net

Kita pasti akrab dengan swalayan yang menempatkan sederet produk di atas rak. Tapi pernahkah kita perhatikan mengapa makanan seperti roti, bunga, makanan segar seperti buah-buahan dan sayuran ditempatkan dekat pintu masuk?

Ternyata cara itu dilakukan untuk menarik perhatian pengunjung. Bunga dan roti memiliki aroma menarik yang bisa mengikat pengunjung. Roti terutama dapat membuat kita merasa lapar saat berbelanja.

Sangat mungkin cara ini akan membuat kita sejenak melupakan barang yang ingin dibeli yang letaknya jauh dari pintu masuk. Faktanya, pengunjung mesti melalui rak makanan terlebih dahulu untuk sampai ke tempat yang diinginkan. Nggak menutup kemungkinan pengunjung bakal mengambil makanan saat melewati selasar rak.

Tips mengatasinya:

  • Usahakan tidak tergoda dengan deretan produk makanan tersebut.
  • Buat perut kita kenyang sebelum masuk ke swalayan. Setidaknya cara ini bisa menahan godaan untuk membeli produk makanan.

2. Evolusi kereta belanja

Trik Supermarket © 2019 brilio.net thelocal.de

Sebagai informasi, ukuran kereta belanja di swalayan di seluruh dunia telah mengalami evolusi sejak tahun 1975, dan tidak banyak orang yang memperhatikannya. Perubahan ukuran ini didasarkan pada psikologi belanja konsumen yang akan merasa puas ketika keranjang belanjanya penuh.

Selain itu umumnya banyak orang bangga dengan kereta belanja yang penuh karena dianggap sebagai golongan makmur. Kondisi ini yang membuat swalayan dalam beberapa dekade terakhir terus mengubah ukuran kereta belanja.

Tips mengatasinya :

  • Fokus pada daftar belanja yang kita bawa sebelum memasuki swalayan.
  • Pilih keranjang belanja yang lebih kecil jika tidak terlalu banyak barang yang ingin dibeli. Menggunakan wadah yang lebih kecil bisa mengurangi keinginan untuk mengisi keranjang belanja sampai penuh.
  • Ketika barang yang ingin dibeli sangat sedikit, hindari mengambl keranjang atau kereta belanja. Cukup gunakan tangan aja.
  • Cari beberapa item yang benar-benar dbutuhkan dan segeralah keluar.

3. Permainan angka

Trik Supermarket © 2019 brilio.net Wegmans Food Markets, Inc.

Satu hal yang sering ditemukan di pasar swalayan yakni menggunakan permainan angka untuk harga produk. Biasanya angka “99” atau “49” yang kerap digunakan. Sejumlah penelitian telah menemukan fakta bahwa seseorang lebih tertarik untuk membeli sesuatu jika barang tersebut diberi harga dengan angka 99 atau 49. Misalnya satu paket sachet kopi berisi 10 dihargai Rp 14.999 sebagai lawan dari harga Rp 15.000. Perbedaan satu rupiah saja ternyata bisa memengaruhi keinginan pembeli. Inilah yang disebut “efek digit kiri”.

Pada dasarnya orang akan lebih condong ke digit kiri dan tidak memperhatikan sama sekali angka-angka lainnya. Seperti contoh tadi, orang akan mengira harga kopi itu lebih murah dari Rp 15.000, padahal selisihnya hanya Rp1 saja. Malah beberapa swalayan menghilankan simbol rupiah (Rp) pada harga produk. Tujuannya untuk membuang hubungan dengan uang. Ini yang juga mendorong konsumen untuk membeli lebih banyak barang.

Tips mengatasinya :

  • Ingat pelajaran matematika dasar bahwa desimal yang lebih besar dari 5 maka akan dibulatkan ke angka terdekat 0. Misalnya Rp 14,999 sebenarnya setara Rp 15.000 karena saat ini tidak ada nilai tukar Rp 1.
  • Ingat setiap barang yang dibeli itu belum termasuk pajak ya.Pajak biasanya dibebankan kepada konsumen. Kebiasaan menambahkan nilai pajak ke setiap item yang dibeli bisa membuat kamu lebih bijak dalam berbelanja

Jadi sebaiknya kamu perhatikan perilaku berbelanja supaya tidak boros.