Brilio.net - Peristiwa padamnya listrik di Jabodetabek dan sebagian wilayah Jawa pada Minggu (4/8) lalu menjadi sorotan banyak pihak. Mati listrik berimbas besar pada aktivitas jutaan masyarakat yang terganggu.

Selain itu, kerugian materi yang diakibatkan padamnya listrik juga tak sedikit, baik kerugian yang dialami masyarakat maupun pemerintah. Peristiwa padamnya listrik dalam waktu yang lama dan mencakup wilayah yang luas juga pernah terjadi di beberapa negara lain di Indonesia.

Bahkan, sejumlah pejabat negara terkait dilaporkan harus meninggalkan jabatannya karena insiden mati listrik. Ada yang sengaja mengundurkan diri, ada pula yang memang diberhentikan dari jabatannya.

Siapa saja? Dilansir brilio.net dari liputan6.com, Senin (5/8), berikut 3 pejabat negara yang berhenti dari jabatannya karena insiden mati listrik.

1. Menteri Ekonomi Taiwan.

Pada tahun 2017, Menteri Ekonomi Taiwan Chih-Kung Lee mengundurkan diri dikarenakan listrik padam masal yang melanda Negeri Formosa dan mempengaruhi jutaan masyarakatnya.

Dilansir dari taiwannews, kementerian yang dipimpinnya itu mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut dan meminta maaf kepada publik. Chih-Kung Lee lalu menyerahkan pengunduran dirinya kepada Perdana Menteri Lin Chuan. Setelah cabinet mengumumkan pengundurannya, Chih-Kung lee resmi tidak lagi menjabat sebagai Menteri Ekonomi Taiwan.

2. Menteri Urusan Listrik Venezuela.

Pada Juni lalu, Presiden Republik Venezuela, Nicolas Maduro mengumumkan perubahan kabinetnya. Ia menunjuk Professor Freddy Brito sebagai Menteri Urusan Listrik, menggantikan Igor Gavida.

"Kami akan meneruskan untuk terus mengembangkan pengetahuan demi menyelesaikan masalah yang mempengaruhi masyarakat kita," ucap Brito setelah ia ditunjuk.

Igor Gavida baru menjabat sebagai Menteri Urusan Listik pada awal April 2019. Namun, dikarenakan pemadaman listrik yang memberikan pengaruh hingga ke persediaan makanan, air, transportasi, dan rumah sakit, Gavida harus digantikan.

Menurut Maduro, pemadaman ini bisa jadi terjadi karena sabotase dari pihak oposisi Venezuela, dikarenakan para ahli mengatakan bahwa hanya terjadi kesalahan yang tidak besar.

3. Menteri Ekonomi Korea Selatan.

Pada tahun 2011, Menteri Ekonomi Korea Selatan Choi Joong Kyung mengundurkan diri dari pemerintahan dikarenakan peristiwa pemadaman listrik secara nasional.

Pemadaman terjadi karena pembangkit listrik negara, termasuk dengan reaktor nuklir yang sementara dimatikan karena musim dingin. Hal ini berimbas memengaruhi dua juta penduduk rumah tangga di Korea Selatan.

Dikutip dari Korea Times, Presiden Korea Selatan saat itu Lee Myung Bak menyetujui permintaan pengunduran diri Choi Joong Kyung, walaupun iya berberat hati menerimanya dikarenakan menurutnya jalan "tanggung jawab moral" yang dipilih Choi Joong Kyung bukan secara langsung tanggung jawab utamanya.